Bakal Calon Wakil Wali Kota Depok Pilkada 2020 Imam Budi Hartono mengajak masyarakat untuk mendukung pengembangan produk kopi tuli atau koptul yang digagas oleh kaum disabilitas tersebut.
"Kedai kopi tuli merupakan karya para difabel atau disabilitas yang berusaha untuk bisa mandiri. Untuk itu dukung produk kopi tuli tersebut dengan membeli sehingga produk kopi tuli semakin berkembang," kata Imam ketika mengunjungi Kedai kopi tuli tersebut di Depok, Minggu.
Imam mengapresiasi keahlian para anggota komunitas ini yang mandiri dalam menjalani kehidupan meski dalam keadaan kekurangan.
"Alhamdulillah, saya bertemu salah satu founder Koptul atau Kopi Tuli bernama Andika Prakoso. Saya mengapresiasi keahlian mereka membuat kopi, rasanya nikmat," katanya.
Untuk itu Imam berharap teman-teman untuk bisa mensupport mereka sehingga bisa membantu produk kopi tuli yang berasal dari temen-teman kita ini.
"Usaha mereka ini perlu diberi dukungan penuh agar semakin berkembang," jelas politisi PKS tersebut.
Kedai Kopi Tuli yang berlokasi di Jalan Krukut Raya No.70 Cinere, Depok ini lahir dari semangat dan harapan untuk masa depan mereka yang lebih baik tanpa tergantung kepada orang lain.
Imam mengatakan pihaknya mempunyai program pengembangan usaha bagi warga Depok dengan menciptakan 5.000 pengusaha baru. "Kalau saya terpilih tentunya akan memperhatikan pengusaha tersebut agar semakin maju," katanya.
Sementara itu Pemilik kedai kopi tuli Adhika Prakoso mengaku membuka kedai kopi tuli atau koptul tersebut karena melihat besarnya peluang di bisnis kedai kopi.
"Saya ingin bisa memberdayakan kaum tunarungu agar bisa mandiri. Inilah yang menjadi semangat mereka membuka usaha agar teman-teman disabilitas bisa memperoleh pekerjaan yang layak," ujar Andhika.
Kedai Koptul ini mengajak pengunjung tak hanya bisa menyeruput kopi yang mereka seduh namun juga mempelajari bahasa isyarat yang digunakannya untuk berkomunikasi sehari-hari.
Adhika Prakoso menambahkan bahwa salah satu tujuannya membuat simbol Bisindo supaya pengunjung ketika minum kopi tuli bisa belajar bahasa isyarat dan lebih mudah bertukar informasi dengan teman-teman.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Kedai kopi tuli merupakan karya para difabel atau disabilitas yang berusaha untuk bisa mandiri. Untuk itu dukung produk kopi tuli tersebut dengan membeli sehingga produk kopi tuli semakin berkembang," kata Imam ketika mengunjungi Kedai kopi tuli tersebut di Depok, Minggu.
Imam mengapresiasi keahlian para anggota komunitas ini yang mandiri dalam menjalani kehidupan meski dalam keadaan kekurangan.
"Alhamdulillah, saya bertemu salah satu founder Koptul atau Kopi Tuli bernama Andika Prakoso. Saya mengapresiasi keahlian mereka membuat kopi, rasanya nikmat," katanya.
Untuk itu Imam berharap teman-teman untuk bisa mensupport mereka sehingga bisa membantu produk kopi tuli yang berasal dari temen-teman kita ini.
"Usaha mereka ini perlu diberi dukungan penuh agar semakin berkembang," jelas politisi PKS tersebut.
Kedai Kopi Tuli yang berlokasi di Jalan Krukut Raya No.70 Cinere, Depok ini lahir dari semangat dan harapan untuk masa depan mereka yang lebih baik tanpa tergantung kepada orang lain.
Imam mengatakan pihaknya mempunyai program pengembangan usaha bagi warga Depok dengan menciptakan 5.000 pengusaha baru. "Kalau saya terpilih tentunya akan memperhatikan pengusaha tersebut agar semakin maju," katanya.
Sementara itu Pemilik kedai kopi tuli Adhika Prakoso mengaku membuka kedai kopi tuli atau koptul tersebut karena melihat besarnya peluang di bisnis kedai kopi.
"Saya ingin bisa memberdayakan kaum tunarungu agar bisa mandiri. Inilah yang menjadi semangat mereka membuka usaha agar teman-teman disabilitas bisa memperoleh pekerjaan yang layak," ujar Andhika.
Kedai Koptul ini mengajak pengunjung tak hanya bisa menyeruput kopi yang mereka seduh namun juga mempelajari bahasa isyarat yang digunakannya untuk berkomunikasi sehari-hari.
Adhika Prakoso menambahkan bahwa salah satu tujuannya membuat simbol Bisindo supaya pengunjung ketika minum kopi tuli bisa belajar bahasa isyarat dan lebih mudah bertukar informasi dengan teman-teman.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020