Bogor, (Antaranews Bogor) - Pelaksana Tugas Bupati Bogor, Jawa Barat, Nurhayanti memerintahkan semua camat untuk mengoptimalkan lahan tidur milik pemerintah daerah dan swasta untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian guna mewujudkan target program swasembada pangan di daerah itu.

"Saya tunggu kerja dan laporan Camat, ada lahan tidur segera dimanfaatkan," kata Nurhayanti saat rapat koordinasi dalam rangka mendukung program swasembada Pajale (Padi, Jagung dan Kedelai) mencapai swasembada pangan Kabupaten Bogor tahun 2015-2014 dan peresmian kantor wilayah BP3K Wilayah Dramaga dan gedung asrama BKP5K di Laladon, Kamis.

Ia mengatakan, seperti di Kecamatan Ciseeng ada lahan tidur hingga 10 hektare lahan tidur milik pemda. Tetapi belum dimanfaatkan dengan baik oleh camat.

"Pasti di kecamatan lain juga memiliki lahan tidur yang bisa dimanfaatkan untuk program swasembada pangan di Kabupaten Bogor," katanya.

Namun, kata dia, camat tidak bisa bekerja sendiri. Camat harus mendapatkan dukungan dari seluruh kepala desa dan masyarakat. Demikian juga SKPD, program yang dimilik pemerintah daerah harus sampai tepat sasaran. Karena itu, perlu koordinasi yang baik antara semua lini pemerintahan.

"Tidak ada ego sektoral di Kabupaten Bogor,"katanya.

Demi terwujudnya program swasembada pangan di Kabupaten Bogor, koordinasi dan sikronisasi kebijakan harus berjalan baik untuk peningkatan kesejahteran masyarakat khususnya di bidang pertanian, peternakan dan perikanan.

"Tergetnya tahun 2017, Kabupaten Bogor sudah mencapai swasembada pangan," katanya.

Ia mengatakan, kalau swasembada pangan dapat tercapai dalam jangka waktu dua tahun. Kabupaten Bogor aman dari krisis pangan dan bisa menggunakan bibit unggulan hasil sendiri.

"Tidak lagi beli bibit dari luar jika sudah ada bibit unggul murah dari sini," katanya.

Ia menegaskan jangan pernah jalan sendiri-sendiri. Kerja sama tim lebih baik seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa terpisahkan. Apalagi indeks pembanguanan manusia di suatu daerah dilihat dari indeks pembangunan kesehatan, pendidikan dan pertanian serta daya beli masyarakat loka yang tinggi.

"Kalau daya beli lokal sudah tinggi pasti indeks kesejahtran masyarakat semakin baik," katanya.

Namun, dia tetap mengingatkan kepada camat untuk bersinergi dalam mencapai program swasembada pangan. Lakukan tindakan-tindakan yang baik kepada pihak swasta jika ingin menggunakan lahan tidurnya untuk program swasembada pangan.

"Jika sudah dipakai kembalikan kepada pemiliknya dan tepati perjanjian yang sudah disepakati," katanya.

Terkait dengan tenaga penyuluh pertanian, dia memnintan kepada BKP5K untuk merekrut penyuluhan berbasis masyarakat karena untuk sementara ini, pemerintah belum memiliki kewenangan untuk pengakatan penyuluh pertaninan

Pewarta: Ahmadi

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015