Tiga nama calon sekretaris daerah Kota Bogor terpilih, yakni Firdaus, Hanafi, dan Syarifah Sofiah Dwikorawati menjalani proses tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Jumat.
Ketiga calon sekretaris daerah Kota Bogor terpilih itu menjalani proses tes kesehatan, setelah sebelumnya daftar nama mereka diserahkan oleh Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Kota Bogor kepada Wali Kota Bogor Bima Arya.
Tiga nama calon sekretaris daerah yang diserahkan panitia seleksi dan namanya disusun sesuai abjad itu adalah, pertama, Firdaus, saat ini menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor,
Baca juga: Ini tiga nama terpilih calon Sekda Kota Bogor yang diserahkan Pansel
Kedua, Hanafi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor. Ketiga, Syarifah Sofiah Dwikorawati, saat ini menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor.
Ketua Panitia Seleksi Aba Subagja mengatakan, tahapan seleksi berlangsung secara transparan dan kompetitif. "Seleksi ini adalah mekanisme yang dijalankan sesuai aturan perundang-undangan," katanya.
Menurut Aba Subagja, kapasitas Wali Kota Bogor dalam hal ini sebagai pejabat pembina kepegawaian yang memiliki kewenangan untuk mengangkat, memindahkan, dan memberhentikannya, sesuai dengan aturan perundang-undangan "Karena ini jabatan pimpinan tinggi pratama, maka mekanismenya dilakukan melalui seleksi terbuka kompetitif," katanya lagi.
Baca juga: Hingga hari terakhir, pendaftar calon Sekda Kota Bogor hanya empat orang
Aba menjalaskan, dari tiga nama terpilih yang diserahkan kepada Wali Kota Bogor adalah hasil terbaik.
"Dari tiga nama itu, sudah tidak ada lagi persoalan nilai. Tiga nama ini adalah yang terbaik. Jadi bukan persoalan mana yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah. Nanti dengan pertimbangan tertentu, Pak Wali akan memilih satu nama dari tiga nama itu,” katanya lagi.
Pada proses seleksi tersebut, menurut Aba, semula ada enam nama yang mendaftar, tapi pada saat proses ada satu nama yang mengundurkan diri dengan alasan faktor keluarga, yakni Deni Mulyadi.
"Alasan pengunduran diri itu pertimbangannya lebih kepada pribadi dan tidak ada aspek lain. Itu hak pribadi yang bersangkutan, kita tidak bisa memaksakan," katanya.
Baca juga: Pansel Calon Sekda Kota Bogor buka lowongan seleksi terbuka
Dua nama lainnya peserta seleksi calon sekretaris daerah Kota Bogor adalah Irwan Riyanto, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra) Kota Bogor, serta Heri Karnadi, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor.
Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Kota Bogor ada tujuh nama, yakni Asisten Deputi Standardisasi Jabatan dan Pengembangan Karier SDM Aparatur pada KemenPAN-RB Aba Subagja (ketua).
Sedangkan, anggota, Rektor Universitas Pakuan Bogor Bibin Rubini, Kepala Pusat Pengembangan Kepegawaian ASN Badan Kepegawaian Negara Ahmad Jalis, Rektor IPB University Arif Satria.
Kemudian, Asisten Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Barat Raden Dewi Sartika, Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah pada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Drajat Wisnu Setyawan, serta Profesional di Bidang Pelayanan Publik Mochamad Mustafa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Ketiga calon sekretaris daerah Kota Bogor terpilih itu menjalani proses tes kesehatan, setelah sebelumnya daftar nama mereka diserahkan oleh Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Kota Bogor kepada Wali Kota Bogor Bima Arya.
Tiga nama calon sekretaris daerah yang diserahkan panitia seleksi dan namanya disusun sesuai abjad itu adalah, pertama, Firdaus, saat ini menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor,
Baca juga: Ini tiga nama terpilih calon Sekda Kota Bogor yang diserahkan Pansel
Kedua, Hanafi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor. Ketiga, Syarifah Sofiah Dwikorawati, saat ini menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor.
Ketua Panitia Seleksi Aba Subagja mengatakan, tahapan seleksi berlangsung secara transparan dan kompetitif. "Seleksi ini adalah mekanisme yang dijalankan sesuai aturan perundang-undangan," katanya.
Menurut Aba Subagja, kapasitas Wali Kota Bogor dalam hal ini sebagai pejabat pembina kepegawaian yang memiliki kewenangan untuk mengangkat, memindahkan, dan memberhentikannya, sesuai dengan aturan perundang-undangan "Karena ini jabatan pimpinan tinggi pratama, maka mekanismenya dilakukan melalui seleksi terbuka kompetitif," katanya lagi.
Baca juga: Hingga hari terakhir, pendaftar calon Sekda Kota Bogor hanya empat orang
Aba menjalaskan, dari tiga nama terpilih yang diserahkan kepada Wali Kota Bogor adalah hasil terbaik.
"Dari tiga nama itu, sudah tidak ada lagi persoalan nilai. Tiga nama ini adalah yang terbaik. Jadi bukan persoalan mana yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah. Nanti dengan pertimbangan tertentu, Pak Wali akan memilih satu nama dari tiga nama itu,” katanya lagi.
Pada proses seleksi tersebut, menurut Aba, semula ada enam nama yang mendaftar, tapi pada saat proses ada satu nama yang mengundurkan diri dengan alasan faktor keluarga, yakni Deni Mulyadi.
"Alasan pengunduran diri itu pertimbangannya lebih kepada pribadi dan tidak ada aspek lain. Itu hak pribadi yang bersangkutan, kita tidak bisa memaksakan," katanya.
Baca juga: Pansel Calon Sekda Kota Bogor buka lowongan seleksi terbuka
Dua nama lainnya peserta seleksi calon sekretaris daerah Kota Bogor adalah Irwan Riyanto, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra) Kota Bogor, serta Heri Karnadi, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor.
Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Kota Bogor ada tujuh nama, yakni Asisten Deputi Standardisasi Jabatan dan Pengembangan Karier SDM Aparatur pada KemenPAN-RB Aba Subagja (ketua).
Sedangkan, anggota, Rektor Universitas Pakuan Bogor Bibin Rubini, Kepala Pusat Pengembangan Kepegawaian ASN Badan Kepegawaian Negara Ahmad Jalis, Rektor IPB University Arif Satria.
Kemudian, Asisten Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Barat Raden Dewi Sartika, Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah pada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Drajat Wisnu Setyawan, serta Profesional di Bidang Pelayanan Publik Mochamad Mustafa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020