Cibinong, (Antaranews Bogor) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dr Camalia W Sumaryana menjelaskan pada 2015 pihaknya menyiapkan puskesmas dapat melakukan pengasapan guna mencegah penyakit demam berdarah dengue.

"Puskesmas perlu dilatih dulu, kita lihat dulu kemampuan sumber daya manusianya dan dari situ kami mengadakan alat sarana `fogging` agar puskesmas bisa langsung melakukan jika dibutuhkan," katanya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Ia menjelaskan pihaknya mencoba terobosan baru di mana ke depan pengasapan tidak dilakukan di tingkat Dinas Kesehatan (Dinkes) tetapi dicoba untuk menurunkan kegiatan tersebut agar dapat dilakukan oleh puskesmas.

Mengapa upaya itu dilakukan, katanya, yaitu untuk memutus atau mengurangi mata rantai kepanjangan waktu atau lebih dikenal dengan "respons time", yang biasanya perlu waktu sampai tujuh hari.

Jika puskesmas memiliki sarana dan mampu melakukannya sesuai dengan standar operasi, kata dia, waktu respons bisa berkurang dari tujuh hari.

Namun, terkait dengan demam berdarah dengue (DBD) pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bogor, hendaknya jangan bergantung pada "fogging".

"Tapi mulailah dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan menghilangkan sumber-sumber jentik nyamuk `Aedes aegypti` sebagai penyebab DBD," katanya.

Di antaranya yakni menghilangkan sumber jentik nyamuk, yakni di mana ada air tergenang seperti tempat minum burung, kaleng-kaleng atau ban mobil bekas.

Kemudian, jangan banyak pakaian bergantungan sehingga rumah tertata rapi dan tidak menjadi sarang nyamuk.

Ia menjelaskan pada musim pancaroba ini masyarakat harus menjaga kesehatan, seperti dengan makan makanan sehat dan menerapkan PHBS di lingkungan keluarga.

Pada bagian lain, ia sebagai orang nomor satu di Dinkes Kabupaten Bogor meminta maaf jika pelayanan yang ada dirasakan belum maksilmal karena adanya keterbatasan.

"Tetapi kami tidak tinggal diam, kami terus melakukan peningkatan pengetahuan kepada petugas lapangan," katanya.

Di antaranya, belum lama ini pihaknya memanggil seluruh bidan desa yang ada di Kabupaten Bogor secara bertahap supaya mereka mengetahui tugas dan fungsi masing-masing.

Para bidan desa itu diberikan penyuluhan tentang penyakit menular sehingga dapat memberikan pelayanan dan pertolongan dengan baik kepada masyarakat, demikian Camalia W Sumaryana.

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015