Bogor (Antaranews Bogor) - Koalisi Pejalan Kaki Kota Bogor mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang telah menyediakan fasilitas pedestrian dan jembatan penyebrangan orang (JPO) di seputar Stasiun Besor Bogor.

"Walau semua pedestrian ini belum mengakomodir standar trotoar yang kita punya. Tetapi program Pemerintah Kota Bogor mau memperhatikan pejalan kaki perlu kita apresiasi," kata Ketua Koalisi Pejalan Kaki Kota Bogor Irna Kusumawati, di Bogor, Sabtu.

Ia mengatakan secara bertahap fasilitas bagi pejalan kaki di Kota Bogor dapat terpenuhi, apa yang sudah dibangun saat ini merupakan jangka pendek. Untuk jangka menengah dan panjang dapat membangun pedestrian yang sudah memenuhi standar.

Dikatakannya standar trotoar yang baik bagi pejalan kaki secara teknis adalah tidak boleh ada kendala yang menghalangi aktivitas pejalan kaki.

Kendala itu meliputi tidak ada pohon, pot bunga, dan undakan di setiap perkantoran yang dilintasi trotoar.

"Kami melihat ada banyak undakan di trotoar terutama di depan perkantoran. Aturannya bukan pejalan kaki yang mengalah tapi mobil yang harus mengalah," katanya.

Menurutnya, tidak semua pejalan kaki bisa berjalan dengan baik di trotoar karena ada kaum difabel yang tidak bisa mengakses trotoar karena undakan yang cukup tinggi.

Selain persoalan utama kenyaman pejalan kaki di pedestrian adalah keberadaan pedagang kaki lima yang membuat pejalan kaki dan pesepeda berebutan jalan.

"Pelanggaran juga masih terjadi, banyak sepeda motor yang melintas di trotoar yang dibangun untuk pejalan kaki, bahkan sampai rusak seperti di Jalan Dewi Sartika," katanya.

Terlepas dari kondisi itu, lanjut Irna, pihaknya terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mau berjalan kaki karena selain menyehatkan juga mencegah polusi dan mengurangi kepadatan arus lalu lintas.

"Kami akan mendukung program pemerintah untuk mengajak masyarakat gemar berjalan kaki, sambil ikut menjaga fasilitas yang sudah dibangun agar tidak rusak," katanya.

Pemerintah Kota Bogor melakukan penataan sejumlah kawasan dengan menjadikannya lebih tertib dan indah.

Penataan kawasan meliputi membenahi "underpass" IPB-Kebun Raya Bogor yang tadinya terbengkalai kini dapat digunakan sekaligus menjadi ajang untuk bekreasi dan bekreatifitas insan seni dengan adanya pameran.

Pemerintah juga membangun pendestrian yang yaman dan dilengkapi kursi taman di Jalan Padjajaran depan kampus IPB.

Selain itu penataan seara terpadu dilakukan di seputaran Stasiun Besar Bogor dengan membenahi jembatan penyebrangan orang yang terkoneksi dengan stasiun, pembangunan trotoar di sekeliling stasiun agar pejalan kaki tertib keluar dan masuk, pembuatan jalur angkot agar lebih tertib dan rapi saat mengambil penumpang dan pagar pembatas di Jalan Kapten Muslihat agar masyarakat tidak sembarangan menyebrang.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, penataan yang dilakukan selain membuat Bogor lebih rapi dan indah juga untuk mengubah budaya masyarakat agar mau berjalan kaki, tertib berlalu lintas.

"Fokus kita selain menata kawasan agar lebih rai dan tertib juga membangun budaya masyarakat untuk mau berjalan kaki dan menggunakan angkutan umum," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015