Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mulai melakukan antisipasi bencana kekeringan pada musim kemarau tahun ini, karena terdapat puluhan desa yang rawan menghadapi ancaman kekeringan. 

"Kami sudah mulai memonitor puluhan desa yang rawan kekeringan. Ini berkaitan dengan ancaman kesulitan air bersih," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) setempat Wahyu Wibisono, di Purwakarta, Kamis.

Ia mengatakan, kesulitan air bersih sejauh ini menjadi salah satu persoalan yang seringkali menghantui sebagian besar masyarakat saat musim kemarau.

Baca juga: Krisis air bersih landa 15 desa di Purwakarta
Baca juga: Tidak miliki truk tanki, Pemkab Purwakarta terkendala dalam pendistribusian air bersih

Dari hasil pemetaan, ada puluhan desa yang rawan kekeringan. Desa-desa ini tersebar di 10 kecamatan di sekitar Purwakarta.

"Data tersebut, merupakan hasil pemetaan tahun lalu saat terjadi krisis air bersih. Makanya, di musim kemarau ini desa-desa itu yang paling diwaspadai," katanya.

Menurut dia, data itu menjadi rujukan untuk meminimalisasi kerugian dampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

"Alhamdulillah, pada musim kemarau tahun ini kami belum menerima laporan adanya warga yang mengalami kekurangan air bersih,” kata dia.

Baca juga: Ada 23.718 jiwa warga Purwakarta alami kesulitan air bersih

Untuk upaya yang akan dilakukan jika terjadi krisis air bersih, di antaranya memberikan bantuan jangka pendek berupa pengiriman air bersih.

Dalam hal ini, pihaknya telah melakukan kordinasi lintas instansi, termasuk dengan Perusahaan Daerah Air Minum setempat. 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020