Bogor, (Antaranews Bogor) - Harga jual gas elpiji non subsidi ukuran 12 kilo gram di tingkat pangkalan di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, mencapai Rp138.000 per tabung.
"Kami terpaksa menjual Rp138.000 per tabung, karena dari agen kami dapat harga Rp136.200, jadi kami membulatkan nilainya," kata Masfar pemilik pangkalan gas elpiji di Jalan Pandu Raya Kota Bogor, saat ditemui, Selasa.
Menurutnya, harga jual gas elpigi 12 kg saat ini sangat memberatkan tidak hanya bagi dirinya tetapi juga konsumen yang menjadi pelanggannya.
Tidak hanya itu, dirinya juga kesulitan untuk memperoleh pasokan gas elpiji 12 kg dari agen pertamina yang ada di wilayah Ciawi-Gadog.
"Hari ini kami pesan 30 tabung, tetapi cuma ada 20 tabung. Alasannya pasokan habis," katanya.
Dikatakannya, kenaikan harga elpigi 12 kg kali ini terjadi secara tiba-tiba, tanpa ada pemberitahuan seperti sebelumnya. Karena pada saat kenaikan berlaku, ia sedang tidak memiliki pasokan.
Ia mengatakan, sempat mengalami kesulitan pasokan gas elpiji 12 kg sepekan sebelum pergantian tahun baru. Banyak pelanggannya yang kebingungan untuk membeli gas tersebut.
"Kami baru tahu ada kenaikan tanggal 2 Januari. Karena tanggal 1 Januari kan libur, kami sedang kehabisan pasokan. Hari Jumat itu kami sudah meminta kiriman pasokan tetapi tertahan, hari Minggu (4/1) baru dikirim," katanya.
Menurut Masfar, pada saat itu pelanggannya banyak yang kebingungan mencari gas elpigi ke semua tempat tetapi tidak dapat. Hingga ia menawarkan konsumennya untuk membeli gas produksi swasta seperti Blue Gas atau Bright Gas milik Pertamina.
"Yang namanya orang butuh, tentu kepepet mau saja beli asal dapat," katanya.
Ia mengatakan, kenaikan gas elpigi 12 kg sudah terjadi dua kali dalam kurun waktu enam bulan terakhir. Kenaikan pernah terjadi pada bulan September 2014 dari Rp97.900 per tabung menjadi Rp115.900. Karena angka jualnya ganjil ia menggenapkan menjadi Rp116.000 per tabung.
Diakui olehnya, kenaikan harga elpigi 12 kg menyebabkan banyak konsumen yang beralih ke tabung isi 3 kg. Terbukti banyak pelangganya yang rela menjual tabung 12 kg sebesar Rp200.000 untuk mendapatkan tabung bersubsidi tersebut.
"Tapi kami menolaknya, karena kami tidak mau pelanggan kesulitan nantinya. Tabung 3 kg memang murah harganya, tetapi sulit mendapatkannya," kata dia.
Wati (54), ibu rumah tangga di kawasan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, mengaku terpaksa beralih menggunakan elpigi 3 kg karena dirasa terbebani dengan harga 12 kg.
"Tidak kuat sama harganya mbak, mahal. Kalau pakai yang 3 kg masih tercukup hanya Rp18.000 per tabung, jadi bisa hemat pengeluaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Kami terpaksa menjual Rp138.000 per tabung, karena dari agen kami dapat harga Rp136.200, jadi kami membulatkan nilainya," kata Masfar pemilik pangkalan gas elpiji di Jalan Pandu Raya Kota Bogor, saat ditemui, Selasa.
Menurutnya, harga jual gas elpigi 12 kg saat ini sangat memberatkan tidak hanya bagi dirinya tetapi juga konsumen yang menjadi pelanggannya.
Tidak hanya itu, dirinya juga kesulitan untuk memperoleh pasokan gas elpiji 12 kg dari agen pertamina yang ada di wilayah Ciawi-Gadog.
"Hari ini kami pesan 30 tabung, tetapi cuma ada 20 tabung. Alasannya pasokan habis," katanya.
Dikatakannya, kenaikan harga elpigi 12 kg kali ini terjadi secara tiba-tiba, tanpa ada pemberitahuan seperti sebelumnya. Karena pada saat kenaikan berlaku, ia sedang tidak memiliki pasokan.
Ia mengatakan, sempat mengalami kesulitan pasokan gas elpiji 12 kg sepekan sebelum pergantian tahun baru. Banyak pelanggannya yang kebingungan untuk membeli gas tersebut.
"Kami baru tahu ada kenaikan tanggal 2 Januari. Karena tanggal 1 Januari kan libur, kami sedang kehabisan pasokan. Hari Jumat itu kami sudah meminta kiriman pasokan tetapi tertahan, hari Minggu (4/1) baru dikirim," katanya.
Menurut Masfar, pada saat itu pelanggannya banyak yang kebingungan mencari gas elpigi ke semua tempat tetapi tidak dapat. Hingga ia menawarkan konsumennya untuk membeli gas produksi swasta seperti Blue Gas atau Bright Gas milik Pertamina.
"Yang namanya orang butuh, tentu kepepet mau saja beli asal dapat," katanya.
Ia mengatakan, kenaikan gas elpigi 12 kg sudah terjadi dua kali dalam kurun waktu enam bulan terakhir. Kenaikan pernah terjadi pada bulan September 2014 dari Rp97.900 per tabung menjadi Rp115.900. Karena angka jualnya ganjil ia menggenapkan menjadi Rp116.000 per tabung.
Diakui olehnya, kenaikan harga elpigi 12 kg menyebabkan banyak konsumen yang beralih ke tabung isi 3 kg. Terbukti banyak pelangganya yang rela menjual tabung 12 kg sebesar Rp200.000 untuk mendapatkan tabung bersubsidi tersebut.
"Tapi kami menolaknya, karena kami tidak mau pelanggan kesulitan nantinya. Tabung 3 kg memang murah harganya, tetapi sulit mendapatkannya," kata dia.
Wati (54), ibu rumah tangga di kawasan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, mengaku terpaksa beralih menggunakan elpigi 3 kg karena dirasa terbebani dengan harga 12 kg.
"Tidak kuat sama harganya mbak, mahal. Kalau pakai yang 3 kg masih tercukup hanya Rp18.000 per tabung, jadi bisa hemat pengeluaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015