Bekasi, (Antaranews Bogor) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyatakan persoalan kemacetan dan banjir di wilayah setempat merupakan "pekerjaan rumah" (PR) yang harus diselesaikan pada 2015.
"Pada tahun ini kita akan fokus pada pengentasan 49 titik banjir, dan 19 titik kemacetan di Kota Bekasi yang pada 2014 belum sepenuhnya kita kerjakan," katanya di Bekasi, Jawa Barat, Minggu.
Menurut dia, penyelesaian titik banjir pada 2014 dilakukan dengan cara pembuatan sodetan sungai menuju kanal banjir timur (KBT), perbaikan saluran air, hingga pembebasan lahan untuk pembuatan tandon air di sejumlah kawasan banjir.
Ada sedikitnya tiga proyek pengentasan banjir yang perlu dimaksimalkan pada 2015.
Proyek itu di antaranya pembuatan tandon air di Perumahan Dosen IKIP, Pengasinan, dan sejumlah kawasan di Kecamatan Bekasi Barat.
"Pembebasan lahan sudah kita lakukan pada 2014 lalu, Masing-masig tandon memiliki luas lahan 1 heltare sampai 2 hektare," katanya.
Sedangkan upaya penanggulangan titik kemacetan dilakukan pihaknya dengan cara penerapan rekayasa lalu lintas, operasional armada pengangkut massal, hingga pembuatan jalan alternatif.
Pihaknya mengklaim telah mengurai kemacetan di lima titik pada 2014, di antaranya di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di simpang Tol Bekasi Barat I, Kecamatan Bekasi Selatan.
"Penanggulangannya kita lakukan dengan pembangunan pintu selatan (Ramp Tol Bekasi III) Kalimalang, untuk membagi beban transportasi dalam tol," katanya.
Selain itu, Pemkot Bekasi juga membangun jalan sisi Kalimalang, sehingga kendaraan yang keluar tol tidak seluruhnya menumpuk di Jalan Ahmad Yani.
Titik selanjutnya ada di sekitar kawasan Telukbuyung, Bekasi Timur, tepatnya di sekitar Jalan Perjuangan.
"Kita membangunan jalan sisi barat Perjuangan mulai dari simpang PDAM Tirta Patriot hingga Universitas Bhayangkara," katanya.
Jalan tersebut, kata dia, mengurai kemacetan di sekitar Jalan Perjuangan dan sekitar Stasiun Kota Bekasi.
Titik berikutnya di Simpang Sumir, Kecamatan Pondokgede dengan cara memperlebar badan jalan.
Penanggulan macet juga dilakukan pihaknya di Jalan Komsen, Jatiasih dengan cara pembebasan lahan milik warga, sehingga kanan dan kiri jalan sudah berfungsi optimal.
Sementara titik terakhir ada di Jalan Djoyomartono, simpang Tol Bekasi Timur dengan pelebaran jalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Pada tahun ini kita akan fokus pada pengentasan 49 titik banjir, dan 19 titik kemacetan di Kota Bekasi yang pada 2014 belum sepenuhnya kita kerjakan," katanya di Bekasi, Jawa Barat, Minggu.
Menurut dia, penyelesaian titik banjir pada 2014 dilakukan dengan cara pembuatan sodetan sungai menuju kanal banjir timur (KBT), perbaikan saluran air, hingga pembebasan lahan untuk pembuatan tandon air di sejumlah kawasan banjir.
Ada sedikitnya tiga proyek pengentasan banjir yang perlu dimaksimalkan pada 2015.
Proyek itu di antaranya pembuatan tandon air di Perumahan Dosen IKIP, Pengasinan, dan sejumlah kawasan di Kecamatan Bekasi Barat.
"Pembebasan lahan sudah kita lakukan pada 2014 lalu, Masing-masig tandon memiliki luas lahan 1 heltare sampai 2 hektare," katanya.
Sedangkan upaya penanggulangan titik kemacetan dilakukan pihaknya dengan cara penerapan rekayasa lalu lintas, operasional armada pengangkut massal, hingga pembuatan jalan alternatif.
Pihaknya mengklaim telah mengurai kemacetan di lima titik pada 2014, di antaranya di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di simpang Tol Bekasi Barat I, Kecamatan Bekasi Selatan.
"Penanggulangannya kita lakukan dengan pembangunan pintu selatan (Ramp Tol Bekasi III) Kalimalang, untuk membagi beban transportasi dalam tol," katanya.
Selain itu, Pemkot Bekasi juga membangun jalan sisi Kalimalang, sehingga kendaraan yang keluar tol tidak seluruhnya menumpuk di Jalan Ahmad Yani.
Titik selanjutnya ada di sekitar kawasan Telukbuyung, Bekasi Timur, tepatnya di sekitar Jalan Perjuangan.
"Kita membangunan jalan sisi barat Perjuangan mulai dari simpang PDAM Tirta Patriot hingga Universitas Bhayangkara," katanya.
Jalan tersebut, kata dia, mengurai kemacetan di sekitar Jalan Perjuangan dan sekitar Stasiun Kota Bekasi.
Titik berikutnya di Simpang Sumir, Kecamatan Pondokgede dengan cara memperlebar badan jalan.
Penanggulan macet juga dilakukan pihaknya di Jalan Komsen, Jatiasih dengan cara pembebasan lahan milik warga, sehingga kanan dan kiri jalan sudah berfungsi optimal.
Sementara titik terakhir ada di Jalan Djoyomartono, simpang Tol Bekasi Timur dengan pelebaran jalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015