Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir menyampaikan bahwa target pemberian vaksin COVID-19 pada awal tahun 2021 menjadi quick win pemerintah.

"Quick win, bagaimana kita memastikan vaksin bisa mulai dilakukan secara besar-besaran awal tahun depan," ujar Erick Thohir yang juga Menteri BUMN di Jakarta, Senin.

Baca juga: Erick memaparkan rencana penggunaan PMN BUMN untuk pemulihan ekonomi
Baca juga: Ketum PBSI cenderung bertahan satu periode, nama Erick Thohir muncul

Ia menyampaikan bahwa dirinya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo bakal menyaksikan penyuntikan calon COVID-19 kepada 1.620 relawan.

"Besok (Selasa, 11/8), saya dan Pak Doni bersama Pak Presiden menyaksikan vaksin perdana di Bandung, Jawa Barat," ucap Erick Thohir.

Ia mengatakan penyuntikan vaksin COVID-19 penting karena akan menjadi penentu. Sedianya, uji coba itu akan dilakukan selama enam bulan ke depan.

"Ini sudah lebih cepat, yang tadinya September, kita bisa majukan tiga minggu. Ini perjuangan profesor dan para dokter, tentu Bio Farma juga," kata Erick Thohir.

Baca juga: Erick Thohir selesai menyusun 12 klasterisasi BUMN

Sebelumnya, Erick Thohir optimistis uji klinis vaksin Sinovac fase III berjalan baik.

"Uji klinis ketiga kalau ini benar semua, Januari-Februari 2021 kami bisa mulai menyuntikan sampai kurang lebih 30-40 juta vaksin," ujar Erick Thohir.

Saat ini, lanjut dia, Indonesia membutuhkan vaksin untuk mengimunisasi sebanyak 380 juta penduduk Indonesia.

Di sisi lain pihaknya juga sedang berupaya untuk menambah jumlah kapasitas produksi vaksin COVID-19. "Kami harus memastikan kami bisa produksi atau tidak," ujar Erick.

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020