Bogor, (Antaranews Bogor) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menetapkan Bogor siaga satu macet arus lalu lintas kendaraan bermotor setiap akhir pekan, sehingga seluruh petugas diminta bersiaga.

Bima mengatakan, penetapan siaga satu macet tersebut merupakan upaya jangka pendek dalam mengatasi kemacetan di Kota Bogor yang kerap terjadi setiap akhir pekan.

"Setiap akhir pekan Kota Bogor siaga satu karena gempuran dari warga luar Bogor yang datang untuk berkunjung," kata Bima dalam dialog publik di Bogor, Senin.

Bima mengatakan, setiap akhir pekan Kota Bogor digempur oleh pengunjung yang datang dengan menggunakan kereta sebanyak 50.000 orang dan melalui Jagorawi sekitar 40.000 orang.

Dikatakannya, Pemerintah Kota Bogor telah menyiapkan upaya dalam mengatasi kemacetan yakni penanganan jangka panjang dan jangka pendek.

Untuk jangka pendek, jelas Bima, langkah yang dilakukan adalah mengelola kawasan seputar Stasiun, dan Tugu Kujang.

"Untuk jangka pendek ini membutuhkan anggaran fisik yang kita anggarkan dari APBD Perubahan," katanya.

Ia menjelaskan, di area Stasiun Bogor dilakukan pembenahan jembatan penyeberangan orang, dimana akses turun dan naiknya ditarik masuk ke dalam stasiun.

Selain membenahi jembatan penyeberangan juga dilakukan penataan trotoar, parkir liar, PKL dan jalur angkot yang melintas di stasiun.

"Penguatan personel menjadi langkah jangka pendek yang harus disegerakan, uji kelayakan dan sertifikasi angkot juga akan dilaksanakan," kata Bima.

Untuk jangka panjang lanjut Bima, Pemerintah Kota Bogor merancang "reroadting" atau perubahan rute trayek angkot yang ada.

"Dari 3.412 jumlah angkot yang ada di Kota Bogor baru mampu mencakup 42 persen wilayah Bogor," kata Bima.

Oleh karena itu, lanjut Bima, dengan program jangka panjang melakukan perubahan rute atau "reroadting" angkot dapat memaksimalkan cakupan angkot di seluruh wilayah Kota Bogor.

"Upaya lainnya adalah membangun tiga koridor Transpakuan, dan penambahan armada dari 30 menjadi 200 unit," kata Bima.

Bima menambahkan, langkah lainnya adalah melakukan sinkronisasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor yang juga ikut berkontribusi adanya trayek di wilayah itu. Tercatat ada sekitar 4.500 angkot perlintasan antara dua wilayah.

"Beruntungnya Plt Bupati Bogor saat ini orang yang sangat terbuka dan mudah diajak berkomunikasi. Sehingga sinkronisasi penanganan transportasi bisa berjalan," kata Bima.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014