Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengingatkan pasien positif COVID-19, yang menjalani isolasi mandiri di rumah, agar diawasi secara ketat dalam menerapkan protokol kesehatannya, sehingga tidak menjadi sumber penularan baru.

"Pasien positif COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri ini harus benar-benar diawasi, harus diam di rumah. Kalau mereka butuh bantuan, diberi bantuan,” katanya saat bertemu Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor Dedie A Rachim di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Menurut Tri, khusus di Kota Bogor, pada Senin (3/8/2020), ada 46 pasien positif COVID-19 dirawat di rumah sakit serta 40 pasien positif lainnya menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Pemkot Bogor segera memiliki labaratorium pengujian PCR

Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini menambahkan, selain pengawasan, GTPP COVID-19 dan Dinas Kesehatan Kota Bogor juga penting memberikan pemahaman terhadap pasien positif COVID-19 bagaimana menjalani isolasi mandiri di rumah guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Tri yang mencermati data penyebaran virus corona di Kota Bogor pada 10 Maret hingga 3 Agustus 2020, menyatakan kaget, karena penularan COVID-19 dari luar kota sangat tinggi dibandingkan faktor penularan lainnya. Penularan COVID-19 dari luar Kota ada sebanyak 111 kasus.

"Dari data klaster luar kota, ternyata warga Kota Bogor yang keluar kota menggunakan kendaraan pribadi dan tertular COVID-19 ada 80 persen. Jadi, harus dievaluasi lagi, sebetulnya penularannya di mana," katanya.

Baca juga: Hari ini ada tambahan tiga kasus COVID-19 di Kota Bogor

Tri menyarankan jika Pemerintah Kota Bogor menerapkan pembatasan sosial berskala besar praadaptasi kebiasaan baru (PSBB Pra-AKB), maka pasien positif COVID-19 yang saat ini ada 86 kasus, baik yang diisolasi mandiri di rumah maupun diisolasi di rumah sakit, harus diawasi dengan baik.

Sementara itu, Dedie A Rachim mengatakan Pemerintah Kota Bogor telah melakukan berbagai upaya secara intensif dan sistematis untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota Bogor.

Baca juga: Pasien sembuh positif COVID-19 di Kota Bogor bertambah 8 orang

Namun, pergerakan warga Kota Bogor, termasuk aktivitas ke luar kota tidak bisa dibatasi sepenuhnya.

"Banyak warga Kota Bogor yang bekerja di Jakarta, sehingga harus pergi ke Jakarta dan pulang kembali ke Bogor setiap hari," katanya.

Salah satu upaya pencegahannya, kata dia, Pemerintah Kota Bogor terus melakukan kampanye penerapan protokol kesehatan dan penggunaan masker secara intensif.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020