Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat selama Desember 2014 terjadi 35 sampai 40 kejadian tanah longsor di beberapa kecamatan.
"Potensi terjadinya bencana tanah longsor pada Desember ini cukup tinggi, apalagi hujan deras disertai angin hampir turun setiap hari," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo kepada Antara di Sukabumi, Selasa.
Menurutnya, jika dibandingkan pada November ada kenaikan jumlah kejadian bencana tanah longsor. Pada bulan itu selama sebulan penuh terjadi 37 kejadian longsor yang menyebabkan puluhan rumah rusak dan ratusan lainnya terancam. Bahkan pada bulan ini hampir setiap hari ada laporan tentang bencana ini.
Selain itu, pada longsor ini juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa seperti yang terjadi pada Senin, (22/12) seorang bayi berusia delapan bulan warga Kampung Cijeruk, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja tewas tertimbun longsor dan juga kaki kanan kedua orang tuanya patah tertimpa tembok rumah yang roboh diterjang longsor.
"Dengan banyaknya kejadian ini dan sudah ada korban jiwa, kami akan segera menghadap Bupati Sukabumi, Sukmawijaya untuk segera menetapkan status tanggap bencana longsor untuk mempercepat dalam penanggulangannya bencana ini," tambahnya.
Ia juga mengimbau kepada warga khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana tanah longsor untuk selalu waspada, apalagi setiap hari turun hujan yang bisa berpotensi terjadi bencana tersebut. Selain itu, sudah menugaskan para relawan dan tim reaksi cepat untuk bersiaga di daerahnya masing-masing.
Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsigaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Irwan Fajar mengatakan untuk pencegahan yang dilakukan oleh pihaknya seperti memasang bronjong kawat penahan longsor di lokasi rawan dan betebing. Langkah ini tujuannya untuk meminimalisasikan dampak dan potensi bencana tersebut.
"Kami juga mengimbau kepada warga agar tidak membangun pemukiman di daerah bertebing dan tidak menebang pohon serta membuang sampah ke sungai yang bisa menyebabkan timbulnya bencana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Potensi terjadinya bencana tanah longsor pada Desember ini cukup tinggi, apalagi hujan deras disertai angin hampir turun setiap hari," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo kepada Antara di Sukabumi, Selasa.
Menurutnya, jika dibandingkan pada November ada kenaikan jumlah kejadian bencana tanah longsor. Pada bulan itu selama sebulan penuh terjadi 37 kejadian longsor yang menyebabkan puluhan rumah rusak dan ratusan lainnya terancam. Bahkan pada bulan ini hampir setiap hari ada laporan tentang bencana ini.
Selain itu, pada longsor ini juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa seperti yang terjadi pada Senin, (22/12) seorang bayi berusia delapan bulan warga Kampung Cijeruk, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja tewas tertimbun longsor dan juga kaki kanan kedua orang tuanya patah tertimpa tembok rumah yang roboh diterjang longsor.
"Dengan banyaknya kejadian ini dan sudah ada korban jiwa, kami akan segera menghadap Bupati Sukabumi, Sukmawijaya untuk segera menetapkan status tanggap bencana longsor untuk mempercepat dalam penanggulangannya bencana ini," tambahnya.
Ia juga mengimbau kepada warga khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana tanah longsor untuk selalu waspada, apalagi setiap hari turun hujan yang bisa berpotensi terjadi bencana tersebut. Selain itu, sudah menugaskan para relawan dan tim reaksi cepat untuk bersiaga di daerahnya masing-masing.
Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsigaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Irwan Fajar mengatakan untuk pencegahan yang dilakukan oleh pihaknya seperti memasang bronjong kawat penahan longsor di lokasi rawan dan betebing. Langkah ini tujuannya untuk meminimalisasikan dampak dan potensi bencana tersebut.
"Kami juga mengimbau kepada warga agar tidak membangun pemukiman di daerah bertebing dan tidak menebang pohon serta membuang sampah ke sungai yang bisa menyebabkan timbulnya bencana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014