Wali kota Bogor Bima Arya Sugiarto bersama Wakil wali kota Bogor Dedie A Rachim melaksanakan sholat Idul Adha 1441 Hijriyah di Masjid Masjid Raya Bogor di Jalan Raya Pajajaran Kota Bogor, Jumat pagi.
Bima Arya tampak hadir mengenakan setelan baju koko warna putih yang dibalut dengan rompi warna hitam dan di bagian dada kiri ada tulisan F1. Bima Arya juga mengenakan peci warna hitam dan masker wana hitam.
Sedangkan, Dedie A Rachim tampak hadir mengenakan baju koko warna putih yang dibalut dengan jas warga abu-abu, berpeci warha hitam, serta masker kesehatan.
Baca juga: Wali Kota Bogor menyerahkan hewan kurban ke Kampung Cikeas
Sholat Idul Adha di Masjid Raya Bogor dipimpin oleh imam KH Ade Sarmili yang juga bertindak sebagai khatib. Ketua Dewan Masjid (DMI) Kota Bogor itu menyampaikan khutbah dengan tema "Kurban inspirasi bagi sesama".
Usai sholat Idul Adha, Bima Arya mengatakan, Hari Raya Idul Adha tahun ini dirayakan dengan berbagai keterbatasan di tengah situasi pandemi COVID-19.
Menurut Bima, adanya pandemi QOVID-19 saat ini harus dilihat sebagai ujian dari Allah SWT kepada umat manusia. "Pandemi COVID-19 ini bukan hanya ujian kesehatan bagi umat manusia, tapi juga ujian kesabaran, dan lebih dari itu adalah ujian keimanan," kata Bima Arya.
Baca juga: Presiden Jokowi laksanakan Shalat Idul Adha di halaman depan Wisma Bayurini
Menurut dia, bencana COVID-19 saat ini karena banyak orang hanya mengutamakan kesenangan dan kepentingan dirinya sendiri, tanpa menghiraukan orang lain.
"Kita harus mampu menekan ego kita. Ada yang bilang pakai masker tidak enak, tidak noleh kumpul-kumpul juga tidak enak. Tapi, warga Kota Bogor harus mematuhi protokol kesehatan, untuk menekan penyebaran COVID-19," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bima menjelaskan, bahwa COVID-19 belum sepenuhnya hilang dan setiap hari masih ditemukan warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Baca juga: Pemkot Bogor izinkan Shalat Idul Adha di masjid, lapangan dan ruangan, ini syaratnya
"Di Kota Bogor saat ini ada enam keluarga yang terpapar COVID-19. Keluarga ini jadi klaster baru penyebaran COVID-19. Bahkan, ada satu keluarga yang penularannya sudah mencapai 14 orang terpapar COVID-19," katanya.
Bima menegaskan, Hari Raya Idul Adha ini substansinya adalah penguatan sikap sosial dan kebersamaan. "Saat ini kita sedang perang melawan COVID-19. Mari kita merapatkan barisan, menguatkan kebersamaan untuk sama-sama memenangkan perang melawan COVID-19," katanya.
Untuk menang perang melawan COVID-19, kata dia, warga Kota Bogor harus membangun kebersamaan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Bima Arya tampak hadir mengenakan setelan baju koko warna putih yang dibalut dengan rompi warna hitam dan di bagian dada kiri ada tulisan F1. Bima Arya juga mengenakan peci warna hitam dan masker wana hitam.
Sedangkan, Dedie A Rachim tampak hadir mengenakan baju koko warna putih yang dibalut dengan jas warga abu-abu, berpeci warha hitam, serta masker kesehatan.
Baca juga: Wali Kota Bogor menyerahkan hewan kurban ke Kampung Cikeas
Sholat Idul Adha di Masjid Raya Bogor dipimpin oleh imam KH Ade Sarmili yang juga bertindak sebagai khatib. Ketua Dewan Masjid (DMI) Kota Bogor itu menyampaikan khutbah dengan tema "Kurban inspirasi bagi sesama".
Usai sholat Idul Adha, Bima Arya mengatakan, Hari Raya Idul Adha tahun ini dirayakan dengan berbagai keterbatasan di tengah situasi pandemi COVID-19.
Menurut Bima, adanya pandemi QOVID-19 saat ini harus dilihat sebagai ujian dari Allah SWT kepada umat manusia. "Pandemi COVID-19 ini bukan hanya ujian kesehatan bagi umat manusia, tapi juga ujian kesabaran, dan lebih dari itu adalah ujian keimanan," kata Bima Arya.
Baca juga: Presiden Jokowi laksanakan Shalat Idul Adha di halaman depan Wisma Bayurini
Menurut dia, bencana COVID-19 saat ini karena banyak orang hanya mengutamakan kesenangan dan kepentingan dirinya sendiri, tanpa menghiraukan orang lain.
"Kita harus mampu menekan ego kita. Ada yang bilang pakai masker tidak enak, tidak noleh kumpul-kumpul juga tidak enak. Tapi, warga Kota Bogor harus mematuhi protokol kesehatan, untuk menekan penyebaran COVID-19," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bima menjelaskan, bahwa COVID-19 belum sepenuhnya hilang dan setiap hari masih ditemukan warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Baca juga: Pemkot Bogor izinkan Shalat Idul Adha di masjid, lapangan dan ruangan, ini syaratnya
"Di Kota Bogor saat ini ada enam keluarga yang terpapar COVID-19. Keluarga ini jadi klaster baru penyebaran COVID-19. Bahkan, ada satu keluarga yang penularannya sudah mencapai 14 orang terpapar COVID-19," katanya.
Bima menegaskan, Hari Raya Idul Adha ini substansinya adalah penguatan sikap sosial dan kebersamaan. "Saat ini kita sedang perang melawan COVID-19. Mari kita merapatkan barisan, menguatkan kebersamaan untuk sama-sama memenangkan perang melawan COVID-19," katanya.
Untuk menang perang melawan COVID-19, kata dia, warga Kota Bogor harus membangun kebersamaan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020