Bogor, (Antaranews Bogor) - Ratusan pelajar SD, SMP dan SMA dari sejumlah sekolah di Kota Bogor, Jawa Barat, mengikuti workshop Angklung yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat, Rabu.

Workshop yang dilangsungkan di Gedung Kesenian Kemuning Gading tersebut selain mengenalkan alat musik angklung juga menampilkan pertunjukan musik angklung dan klontak yang dimainkan oleh para siswa.

"Workshop ini sebagai salah satu upaya Pemerintah Kota Bogor melestarikan kebudayaan dan kesenian daerah salah satunya angklung," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor, Shahlan Rasyidi.

Dikatakannya, banyak kesenian dan kebudayaan khususnya Sunda, telah mulai hilang di masyarakat, seperti pertunjukan wayang golek dalam setiap hajatan, dan rempak gendang yang sudah mulai ditinggalkan.

"Pengaruh globalisasi menjadi salah satu penyebab, kesenian dan kebudayan kita mulai ditinggalkan," kata Shahlan.

Melalui workshop Angklung, lanjut Shahlan, diharapkan kesenian dan budaya mengenai angklung yang telah menjadi warisan dunia dapat terus dilestarikan kepada generasi muda Indonesia.

Dikatakannya, berbagai upaya untuk melestarikan kesenian dan kebudayan Indonesia telah dilakukan masyarakat di sejumlah daerah, termasuk Kota Bogor.

"Untuk melestarikan budaya Sunda, pemerintah Kota Bogor mencanangkan gerakan Rebo Nyunda di kalangan pemerintahan. Selama hari Rabu kita diwajibkan berbahasa Sunda dan berpakaian tradisional Sunda," kata Shahlan.

Selain program tersebut, lanjutnya, pendidikan kesenian dan kebudayaan juga sebarkan kepada seluruh sekolah, baik itu wayang "golek goes to school", dan beragam kegiatan kesenian lainnya.

"Tahun 2015 nanti kita akan menggelar kegiatan rampak gendang dimana seluruh sekolah dilibatkan," kata Shahlan.

Kegiatan workshop angklung diikuti dengan penuh semangat oleh ratusan siswa sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMA se Kota Bogor. Salah satunya Billy Alif (10) siswa kelas IV SDN Sindang Sari, mengaku mengetahui angklung dari sekolahnya.

Menurut Billy, workshop angklong mengajarkan kepadanya untuk bisa melestarikan kesenian dan budaya bangsa Indonesia yang sudah mulai hilang.

"Katanya angklung sudah mulai ditinggalkan, kami diajarkan untuk menjaga kesenian agar tetap lestari," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014