Palang Merah Indonesia Kabupaten Jember Jawa Timur lakukan berbagai cara pencegahan Covid-19 agar tidak semakin meluas, utamanya penyebaran virus dilingkungan pondok pesantren perlu dilakukan pemantauan ekstra ketat, dengan demikian, PMI Jember tak henti-hentinya melakukan pendampingan terhadap pondok pesantren yang memiliki santri mencapai 500-1000 santri serta gencar lakukan promosi kesehatan keliling di 31 Kecamatan mengajak masyarakat membudayakan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Peta sebaran kasus terkonfirmasi Covid-19 semakin meluas, data yang dilansir BPBD Jember, kasus positif hari ini (Jum'at, 24/7/2020) di Kabupaten Jember bertambah 48 kasus baru, sehingga menambah daftar panjang kasus terkonfirmasi di Kabupaten Jember menjadi 279 terkonfirmasi Covid-19.
Baca juga: PMI Jember sediakan layanan pejemputan jenazah terkait COVID-19
Adaptasi Kebiasaan Baru menghadapi new normal, masyarakat menganggap wabah sudah berakhir sehingga kasus baru mengalami kenaikan tiap harinya, untuk itu perlu pencegahan partisipatif dan masif, keterlibatan tokoh masyarakat maupun Pengasuh Ponpes menjadi panutan bagi lingkungan sekitarnya untuk mendisiplinkan protokol kesehatan selama wabah belum berakhir.
PMI Jember terus memperkuat komunikasi intensif dengan pengurus pondok pesantren, agar protokol kesehatan menjadi kebiasaan baru atau tata tertib santri disetiap aktivitas pondok pesantren, dan memperketat pengawasan di pintu keluar masuknya wali santri atau tamu yang akan melakukan kunjungan di Pondok Pesantren.
Baca juga: PMI Jember salurkan bantuan obat-obatan untuk TNI yang bertugas di Papua
Pengurus Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo Jember, Ustadz Ilham Nawafillah menyampaikan kegiatan pencegahan di lingkungan pesantren terus kita lakukan, "Setiap kegiatan diniyah santri diharuskan menggunakan masker dan menjaga jarak, disamping itu penyemprotan desinfektan secara rutin dilakukan setiap hari Jum'at dan Minggu."tutur Pengurus yang saat ini menjabat Kepala Biro Kepesantrenan.
Kegiatan penyemprotan desinfektan melibatkan 3 santri dan 1 pengurus sebagai pendamping, seluruh asrama dan kamar santri putra dan putri menjadi sasaran penyemprotan termasuk masjid Baitun Nur yang digunakan sebagai pusat kegiatan ibadah, ngaji diniyah, dan sholat jamaah para santri.
Baca juga: Ponpes di Jember manfaatkan 'sprayer' bantuan PMI cegah COVID-19 secara mandiri
Pihaknya, telah diperintah pengasuh Pondok Pesantren, agar menambah petugas untuk membantu mendisiplinkan protokol kesehatan terhadap seluruh santri lama maupun baru. " Tercatat santri lama sebanyak 1717 yang terdiri dari 785 santrwan dan 932 santriwati, sedangkan santri baru angkatan tahun 2020 sebanyak 1018 santri, dengan rincian 457 santriwan dan 561 santriwati, diketahui jumlah keseluruhan santriwan dan santriwati sebanyak 2735 santri yang berasal dari berbagai daerah yakni Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Madura, Bali, Jakarta, Kalimantan, Sumatera dan Papua.
Untuk itu, penegakkan protokol kesehatan dan membiasakan prilaku hidup bersih dan sehat menjadi tugas utama pengurus Kepesantrenan agar penyebaran virus covid-19 tidak meluas ke lingkungan Pondok Pesantren. "Pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Peta sebaran kasus terkonfirmasi Covid-19 semakin meluas, data yang dilansir BPBD Jember, kasus positif hari ini (Jum'at, 24/7/2020) di Kabupaten Jember bertambah 48 kasus baru, sehingga menambah daftar panjang kasus terkonfirmasi di Kabupaten Jember menjadi 279 terkonfirmasi Covid-19.
Baca juga: PMI Jember sediakan layanan pejemputan jenazah terkait COVID-19
Adaptasi Kebiasaan Baru menghadapi new normal, masyarakat menganggap wabah sudah berakhir sehingga kasus baru mengalami kenaikan tiap harinya, untuk itu perlu pencegahan partisipatif dan masif, keterlibatan tokoh masyarakat maupun Pengasuh Ponpes menjadi panutan bagi lingkungan sekitarnya untuk mendisiplinkan protokol kesehatan selama wabah belum berakhir.
PMI Jember terus memperkuat komunikasi intensif dengan pengurus pondok pesantren, agar protokol kesehatan menjadi kebiasaan baru atau tata tertib santri disetiap aktivitas pondok pesantren, dan memperketat pengawasan di pintu keluar masuknya wali santri atau tamu yang akan melakukan kunjungan di Pondok Pesantren.
Baca juga: PMI Jember salurkan bantuan obat-obatan untuk TNI yang bertugas di Papua
Pengurus Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo Jember, Ustadz Ilham Nawafillah menyampaikan kegiatan pencegahan di lingkungan pesantren terus kita lakukan, "Setiap kegiatan diniyah santri diharuskan menggunakan masker dan menjaga jarak, disamping itu penyemprotan desinfektan secara rutin dilakukan setiap hari Jum'at dan Minggu."tutur Pengurus yang saat ini menjabat Kepala Biro Kepesantrenan.
Kegiatan penyemprotan desinfektan melibatkan 3 santri dan 1 pengurus sebagai pendamping, seluruh asrama dan kamar santri putra dan putri menjadi sasaran penyemprotan termasuk masjid Baitun Nur yang digunakan sebagai pusat kegiatan ibadah, ngaji diniyah, dan sholat jamaah para santri.
Baca juga: Ponpes di Jember manfaatkan 'sprayer' bantuan PMI cegah COVID-19 secara mandiri
Pihaknya, telah diperintah pengasuh Pondok Pesantren, agar menambah petugas untuk membantu mendisiplinkan protokol kesehatan terhadap seluruh santri lama maupun baru. " Tercatat santri lama sebanyak 1717 yang terdiri dari 785 santrwan dan 932 santriwati, sedangkan santri baru angkatan tahun 2020 sebanyak 1018 santri, dengan rincian 457 santriwan dan 561 santriwati, diketahui jumlah keseluruhan santriwan dan santriwati sebanyak 2735 santri yang berasal dari berbagai daerah yakni Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Madura, Bali, Jakarta, Kalimantan, Sumatera dan Papua.
Untuk itu, penegakkan protokol kesehatan dan membiasakan prilaku hidup bersih dan sehat menjadi tugas utama pengurus Kepesantrenan agar penyebaran virus covid-19 tidak meluas ke lingkungan Pondok Pesantren. "Pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020