Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menegaskan rumah sakit di kota setempat sudah siap mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus positif COVD-19  pada musim kemarau.

"Di Kota Bogor ada delapan rumah sakit rujukan untuk pasien kasus positif COVID-19 yang telah direkomendasi oleh Pemerintah Provonsi Jawa Barat, rumah sakit lainnya adalah rujukan dari Wali Kota Bogor," kata Sri Nowo Retno melalui telepon selulernya, di Kota Bogor, Sabtu (18/7).

Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, dari delapan rumah sakit yang menjadi rujukan pasien kasus positif COVOD-19, menyediakan sekitar 438 tempat tidur khusus untuk pasien kasus COVID-19.

"Dari jumlah 430 tempat tidur, sekitar 130 tempat tidur di antaranya ada di RSUD Kota Bogor," katanya.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kota Bogor tambah lagi tiga orang

Sementara itu, kasus positif COVOD-19 yang saat ini masih dalam perawatan, baik di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri, seluruhnya ada 41 kasus positif. "Kalau misalnya saat ini ada lonjakan pasien kasus positif, masih ada sekitar 397 tempat tidur lagi untuk perawatan pasien kasus positif," katanya.

Ketika ditanya pada musim kemarau banyak debu dan udara lebih kotor, apalagi di daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan, menurut Retno, antisipasi penyebaran COVID-19 paling efektif adalah menjaga kesehatan diri pada setiap orang serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 sembuh di Kota Bogor meningkat jadi 72,30 persen

Retno menjelaskan, penerapan protokol kesehatan secara ketat adalah memakai masker untuk kegiatan di luar rumah, rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, menggunakan "hand sanitizer", serta menjaga jarak fisik.

"Setiap orang agar menerapkan protokol kesehatan, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, baik di ruang terbuka, di pasar, di kendaraan, maupun di kantor," katanya.

Baca juga: Dinkes Kota Bogor lakukan swab test terhadap karyawan toko swalayan (video)

Ketika ditanya soal kesiapan masker dan alat pelindung diri (APD) lainnya, menurut Retno, Dinas Kesehatan Kota Bogor bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Bogor, serta relawan dari semua organisasi profesi kesehatan, terus melakukan kampanye penerapan protokol kesehatan secara masif.

"Sasarannya, untuk mengingatkan warga Kota Bogor untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat, guna menekan penyebaran COVID-19 demi kesehatan bersama," katanya.

Akumulasi kasus positif COVID-19 di Kota Bogor sampai Sabtu (18/7) hari ini adalah 217 kasus, sebanyak 157 kasus positif di antaranya atau 72,35 persen dinyatakan telah sembuh, sedangkan 19 kasus positif di antaranya atau 8,75 persen meninggal dunia.*

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020