Tiga isu krusial yang selama ini menjadi kendala pabrik gula (PG) Bungamayang, Lampung Utara dalam memproduksi gula relatif terjawab tahun 2020. Hari ini, Senin (6/7/2020) industri gula milik PTPN VII yang dikelola PT Buma Cima Nusantara (BCN), anak perusahaan PTPN VII buka giling selama 120 hari giling dan ditargetkan menghasilkan 44,12 ribu ton gula putih kristal.
Bendera star dimulainya proses produksi dilakukan bersama oleh Komisaris Utama PTPN VII Nurhidayat, Direktur PTPN VII Doni P. Gandamihardja, Senior Executive Vice President (SEVP) Operation II Dicky Tjahyono, dan Dirut PT BCN Putu Sukarnen dengan penekanan tombol sirine.
Seremoni sederhana yang digelar di depan mill station PG Bungamayang itu juga dihadiri para kabag, tokoh masyarakat, dan perwakilan petani tebu mitra perusahaan.
Dalam laporan singkatnya, Dirut PT BCN Putu Sukarmen menyebut masalah kesiapan pabrik, ancaman kebakaran kebun tebu, dan kontinuitas pasokan bahan baku selama ini menjadi kendala. Namun, kata dia, tiga faktor itu untuk musim giling 2020 sudah relatif teratasi.
“Kami sudah mengantisipasi untuk musim giling tahun ini, pabrik cukup lancar, pasokan bahan baku juga bisa diatasi, dan kebakaran lahan memang masih ada, tetapi jauh lebih sedikit dari tahun lalu. Kami minta dukungan pimpinan, karyawan, dan seluruh masyarakat agar tahun ini proses giling lancar,”kata dia.
Secara keseluruhan, PT BCN yang mengelola dua pabrik gula, PG Bungamayang dan Cintamanis menunjukkan indikator menggembirakan. Putu mengutip pencapaian PG Cintamanis di Ogan Ilir Sumsel yang sudah genap sebulan melaksanakan giling. Dari sisi pabrik relatif lancar, produksi juga naik signifikan dibanding tahun lalu, demikian juga dengan rendemen.
“Dibandingkan tahun lalu, di Cima (Cintamanis) yang sudah sebulan ini giling cukup baik. Per hari ini, kami sudah produksi lebih dari 7.000 ton gula putih. Rendemen juga diatas enam. Pasokan juga tidak terhambat. Kami usahakan di Buma (Bungamayang) ini lebih baik lagi,” Kata dia.
Sementara itu, Direktur PTPN VII Doni P. Gandamihardja dalam pengarahannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan yang bekerja keras untuk mewujudkan apa yang direncanakan. Ia juga mengajak semua insan PTPN VII untuk bekerja dengan keikhlasan hati dan penuh kesadaran.
“Jangan sekali-kali menganggap buka giling ini hanya rutinitas biasa yang setiap tahun terjadi. Jangan mengulangi romantisme buka giling asal giling yang kemudian tidak tahu-menahu seperti apa kondisi perusahaan. Sementara, perusahaan entah dari mana bisa mendapatkan dana untuk membayar gaji dan operasional lainnya,” kata dia.
Tentang romantisme buka giling, Doni menjelaskan bahwa ada banyak karyawan yang tidak memiliki sense of crisis. Kami unsur pimpinan, kata dia, memahami apapun kondisinya hak-hak karyawan yang menghidupi keluarganya harus ditunaikan oleh perusahaan. Tetapi, ia meminta kesadaran yang tinggi untuk juga ikut merasakan dengan menyumbangkan tenaga, pikiran, dan prakarsa terbaik untuk meningkatkan produktivitas.
Demikian juga dengan Komisaris Utama PTPN VII Nuhidayat yang hadir pada kesempatan itu. Ia mengatakan, PTPN VII adalah BUMN yang secara operasional bukan hanya berorientasi kepada keuntungan. Lebih dari laba, BUMN harus menjadi bagian dari stabilitas ekonomi yang pada muaranya kepada stabilitas nasional.
“Saya hanya menggaris bawahi apa yang disampaikan Pak Direktur tadi. Bahwa, kita bekerja pada perusahaan BUMN yang setiap keputusan manajemen harus didasarkan pada berbagai pertimbangan yang sangat luas. Bahkan sampai kepada masalah stabilitas nasional. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua dengan rasa optimistis dan bersungguh-sungguh untuk menolong agar cepat bangkit,” kata dia.
Tentang target PG Bungamayang, SEVP Operational II Dicky Tjahyono mengaku optimistis tahun ini bisa jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Menurut perhitungannya, PG Bungamayang akan mengolah tebu milik sendiri 543 ribu ton dari kebun Bungamayang, Bekri, dan Tulungbuyut. Juga tebu rakyat sekitar sebanyak 147 ribu ton. Totalnya sebanyak 681 ribu ton.
Dari oleh tebu itu, akan menghasilkan gula milik sendiri sebanyak 38 ribu ton dan gula milik rakyat sebanyak 6,2 ribu ton atau secara keseluruhan sebanyak 44,223 ribu ton.
“Saya minta doanya semua agar proses giling bisa lancar sehingga apa yang kami targetkan tercapai,” kata dia. (HUMAS PTPN VII/15).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Bendera star dimulainya proses produksi dilakukan bersama oleh Komisaris Utama PTPN VII Nurhidayat, Direktur PTPN VII Doni P. Gandamihardja, Senior Executive Vice President (SEVP) Operation II Dicky Tjahyono, dan Dirut PT BCN Putu Sukarnen dengan penekanan tombol sirine.
Seremoni sederhana yang digelar di depan mill station PG Bungamayang itu juga dihadiri para kabag, tokoh masyarakat, dan perwakilan petani tebu mitra perusahaan.
Dalam laporan singkatnya, Dirut PT BCN Putu Sukarmen menyebut masalah kesiapan pabrik, ancaman kebakaran kebun tebu, dan kontinuitas pasokan bahan baku selama ini menjadi kendala. Namun, kata dia, tiga faktor itu untuk musim giling 2020 sudah relatif teratasi.
“Kami sudah mengantisipasi untuk musim giling tahun ini, pabrik cukup lancar, pasokan bahan baku juga bisa diatasi, dan kebakaran lahan memang masih ada, tetapi jauh lebih sedikit dari tahun lalu. Kami minta dukungan pimpinan, karyawan, dan seluruh masyarakat agar tahun ini proses giling lancar,”kata dia.
Secara keseluruhan, PT BCN yang mengelola dua pabrik gula, PG Bungamayang dan Cintamanis menunjukkan indikator menggembirakan. Putu mengutip pencapaian PG Cintamanis di Ogan Ilir Sumsel yang sudah genap sebulan melaksanakan giling. Dari sisi pabrik relatif lancar, produksi juga naik signifikan dibanding tahun lalu, demikian juga dengan rendemen.
“Dibandingkan tahun lalu, di Cima (Cintamanis) yang sudah sebulan ini giling cukup baik. Per hari ini, kami sudah produksi lebih dari 7.000 ton gula putih. Rendemen juga diatas enam. Pasokan juga tidak terhambat. Kami usahakan di Buma (Bungamayang) ini lebih baik lagi,” Kata dia.
Sementara itu, Direktur PTPN VII Doni P. Gandamihardja dalam pengarahannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan yang bekerja keras untuk mewujudkan apa yang direncanakan. Ia juga mengajak semua insan PTPN VII untuk bekerja dengan keikhlasan hati dan penuh kesadaran.
“Jangan sekali-kali menganggap buka giling ini hanya rutinitas biasa yang setiap tahun terjadi. Jangan mengulangi romantisme buka giling asal giling yang kemudian tidak tahu-menahu seperti apa kondisi perusahaan. Sementara, perusahaan entah dari mana bisa mendapatkan dana untuk membayar gaji dan operasional lainnya,” kata dia.
Tentang romantisme buka giling, Doni menjelaskan bahwa ada banyak karyawan yang tidak memiliki sense of crisis. Kami unsur pimpinan, kata dia, memahami apapun kondisinya hak-hak karyawan yang menghidupi keluarganya harus ditunaikan oleh perusahaan. Tetapi, ia meminta kesadaran yang tinggi untuk juga ikut merasakan dengan menyumbangkan tenaga, pikiran, dan prakarsa terbaik untuk meningkatkan produktivitas.
Demikian juga dengan Komisaris Utama PTPN VII Nuhidayat yang hadir pada kesempatan itu. Ia mengatakan, PTPN VII adalah BUMN yang secara operasional bukan hanya berorientasi kepada keuntungan. Lebih dari laba, BUMN harus menjadi bagian dari stabilitas ekonomi yang pada muaranya kepada stabilitas nasional.
“Saya hanya menggaris bawahi apa yang disampaikan Pak Direktur tadi. Bahwa, kita bekerja pada perusahaan BUMN yang setiap keputusan manajemen harus didasarkan pada berbagai pertimbangan yang sangat luas. Bahkan sampai kepada masalah stabilitas nasional. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua dengan rasa optimistis dan bersungguh-sungguh untuk menolong agar cepat bangkit,” kata dia.
Tentang target PG Bungamayang, SEVP Operational II Dicky Tjahyono mengaku optimistis tahun ini bisa jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Menurut perhitungannya, PG Bungamayang akan mengolah tebu milik sendiri 543 ribu ton dari kebun Bungamayang, Bekri, dan Tulungbuyut. Juga tebu rakyat sekitar sebanyak 147 ribu ton. Totalnya sebanyak 681 ribu ton.
Dari oleh tebu itu, akan menghasilkan gula milik sendiri sebanyak 38 ribu ton dan gula milik rakyat sebanyak 6,2 ribu ton atau secara keseluruhan sebanyak 44,223 ribu ton.
“Saya minta doanya semua agar proses giling bisa lancar sehingga apa yang kami targetkan tercapai,” kata dia. (HUMAS PTPN VII/15).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020