Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan tes usap massal kepada para pekerja pabrik di Kabupaten Bekasi, di Masjid Al Muhajirin, Kompleks Perumahan Cikarang Baru 1, Kelurahan Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur.
"Swab Test PCR (Polymerase Chain Reaction) ini kami tujukan bagi warga Kabupaten Bekasi yang bekerja di kawasan industri," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Jawa Barat Siska Gerfianti di Cikarang, Kamis.
Baca juga: Tingkat kesembuhan pasien positif COVID-19 Bekasi capai 77 persen
Dia menjelaskan tes usap massal itu penting dilakukan untuk memudahkan deteksi COVID-19 agar penanganan dapat dilakukan sedini mungkin sehingga dapat menekan penyebaran virus.
"Hari ini kita sedang menelusuri klaster industri, mudah-mudahan setelah kita lakukan tes masif ini hasilnya negatif," ungkapnya.
Baca juga: Ada klaster baru di Unilever, Bupati Bekasi instruksikan awasi semua industri
Pemerintah Provinsi Jabar menyiapkan 1.000 hingga 2.000 alat pemeriksaan usap pada kesempatan tes massal klaster industri Kabupaten Bekasi kali ini.
"Kami juga tidak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat agar senantiasa mematuhi protokol kesahatan, rajin mencuci tangan serta selalu gunakan masker," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Irfan Maulana mengatakan tes usap untuk mempercepat penanganan COVID-19 di Kabupaten Bekasi.
"Ada beberapa titik yang akan dilakukan Swab Test PCR ini yakni kawasan industri, Kecamatan Tambun Selatan, hingga Mapolsek Cikarang Timur," ungkapnya.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kabupaten Bekasi tersisa 10 kasus lagi
Ia menyebut lokasi pertama tes usap di Kelurahan Sertajaya, Cikarang Timur itu merupakan episentrum klaster baru sektor industri penyebaran COVID-19.
"Kita menemukan konform positif tujuh kasus di sini. Lokasi ini memang tempat tinggal teman-teman yang bekerja di kawasan industri Cikarang dan sekitarnya," ucapnya.
Irfan berharap, melalui tes usap kasus penyebaran COVID-19 bisa ditekan sekaligus memproteksi warga sekitar yang masih sehat.
"Kita juga berupaya memproteksi orang-orang yang masih sehat. Kalau kita temukan kasusnya di awal, bisa memudahkan kita melakukan treatment," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Swab Test PCR (Polymerase Chain Reaction) ini kami tujukan bagi warga Kabupaten Bekasi yang bekerja di kawasan industri," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Jawa Barat Siska Gerfianti di Cikarang, Kamis.
Baca juga: Tingkat kesembuhan pasien positif COVID-19 Bekasi capai 77 persen
Dia menjelaskan tes usap massal itu penting dilakukan untuk memudahkan deteksi COVID-19 agar penanganan dapat dilakukan sedini mungkin sehingga dapat menekan penyebaran virus.
"Hari ini kita sedang menelusuri klaster industri, mudah-mudahan setelah kita lakukan tes masif ini hasilnya negatif," ungkapnya.
Baca juga: Ada klaster baru di Unilever, Bupati Bekasi instruksikan awasi semua industri
Pemerintah Provinsi Jabar menyiapkan 1.000 hingga 2.000 alat pemeriksaan usap pada kesempatan tes massal klaster industri Kabupaten Bekasi kali ini.
"Kami juga tidak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat agar senantiasa mematuhi protokol kesahatan, rajin mencuci tangan serta selalu gunakan masker," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Irfan Maulana mengatakan tes usap untuk mempercepat penanganan COVID-19 di Kabupaten Bekasi.
"Ada beberapa titik yang akan dilakukan Swab Test PCR ini yakni kawasan industri, Kecamatan Tambun Selatan, hingga Mapolsek Cikarang Timur," ungkapnya.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kabupaten Bekasi tersisa 10 kasus lagi
Ia menyebut lokasi pertama tes usap di Kelurahan Sertajaya, Cikarang Timur itu merupakan episentrum klaster baru sektor industri penyebaran COVID-19.
"Kita menemukan konform positif tujuh kasus di sini. Lokasi ini memang tempat tinggal teman-teman yang bekerja di kawasan industri Cikarang dan sekitarnya," ucapnya.
Irfan berharap, melalui tes usap kasus penyebaran COVID-19 bisa ditekan sekaligus memproteksi warga sekitar yang masih sehat.
"Kita juga berupaya memproteksi orang-orang yang masih sehat. Kalau kita temukan kasusnya di awal, bisa memudahkan kita melakukan treatment," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020