Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan tertekan terus naiknya jumlah kasus positif Virus Corona baru (COVID-19) di Tanah Air.
Rupiah Jumat sore ditutup melemah 145 poin atau 1,01 persen menjadi Rp14.523 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.378 per dolar AS.
"Pasar condong terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan meningkatnya pandemi Virus Corona secara harian, sehingga wajar kalau pasar kembali apatis sehingga arus modal asing yang sudah terparkir di pasar dalam negeri kembali keluar pasar," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Emas kembali stabil karena kekhawatiran virus diimbangi kenaikan ekuitas
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sejak Kamis (2/7) pukul 12.00 WIB sampai Jumat siang, terdapat penambahan 1.301 orang positif COVID-19, sehingga secara akumulasi menjadi 60.695 kasus positif.
Pada Kamis (2/7) lalu pasien positif bertambah 1.624 orang dibandingkan posisi hari sebelumnya, rekor tertinggi sejak Indonesia mencatatkan kasus perdana pada awal Maret.
Baca juga: Dinkes: Kasus COVID-19 di Kota Bogor stagnan
Dalam 11 hari terakhir, penambahan kasus COVID-19 di Tanah Air selalu lebih dari 1.000 per hari. Selama 14 hari ke belakang, rata-rata penambahan kasus adalah 1.188 orang per hari. Naik dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 996 orang per hari.
Akibatnya kurva kasus COVID-19 di Indonesia semakin jauh dari kata melandai, justru semakin melengkung ke atas.
Secara bersamaan Presiden Jokowi kemungkinan akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang kurang populer. Kebijakan tersebut bisa saja berupa pergantian (reshuffle) para pembantunya, bahkan kemungkinan membubarkan lembaga.
Baca juga: Usulan insentif untuk tenaga kesehatan Kota Bogor dalam proses
"Walaupun kebijakan tersebut merupakan hak prerogratif Presiden, namun apa begitu mendesak perombakan tersebut. Sedangkan saat ini negara dalam keadaaan darurat nasional akibat pandemi Virus Corona," ujar Ibrahim.
Dari eksternal, pasar juga khawatir tentang gesekan diplomatik antara Washington dan Beijing atas kebebasan sipil di Hong Kong setelah Senat AS dengan suara bulat menyetujui undang-undang pada hari Kamis (2/7l lalu yang menghukum bank yang melakukan bisnis dengan pejabat China.
Hal tersebut meningkatkan kemungkinan gesekan lebih lanjut antara dua negara ekonomi terbesar di dunia.
Baca juga: Pemkot Bogor terus gencar kampanyekan penerapan protokol kesehatan
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp14.338 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.338 per dolar AS hingga Rp14.587 per dolar AS.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp14.566 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.516 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Rupiah Jumat sore ditutup melemah 145 poin atau 1,01 persen menjadi Rp14.523 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.378 per dolar AS.
"Pasar condong terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan meningkatnya pandemi Virus Corona secara harian, sehingga wajar kalau pasar kembali apatis sehingga arus modal asing yang sudah terparkir di pasar dalam negeri kembali keluar pasar," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Emas kembali stabil karena kekhawatiran virus diimbangi kenaikan ekuitas
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sejak Kamis (2/7) pukul 12.00 WIB sampai Jumat siang, terdapat penambahan 1.301 orang positif COVID-19, sehingga secara akumulasi menjadi 60.695 kasus positif.
Pada Kamis (2/7) lalu pasien positif bertambah 1.624 orang dibandingkan posisi hari sebelumnya, rekor tertinggi sejak Indonesia mencatatkan kasus perdana pada awal Maret.
Baca juga: Dinkes: Kasus COVID-19 di Kota Bogor stagnan
Dalam 11 hari terakhir, penambahan kasus COVID-19 di Tanah Air selalu lebih dari 1.000 per hari. Selama 14 hari ke belakang, rata-rata penambahan kasus adalah 1.188 orang per hari. Naik dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 996 orang per hari.
Akibatnya kurva kasus COVID-19 di Indonesia semakin jauh dari kata melandai, justru semakin melengkung ke atas.
Secara bersamaan Presiden Jokowi kemungkinan akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang kurang populer. Kebijakan tersebut bisa saja berupa pergantian (reshuffle) para pembantunya, bahkan kemungkinan membubarkan lembaga.
Baca juga: Usulan insentif untuk tenaga kesehatan Kota Bogor dalam proses
"Walaupun kebijakan tersebut merupakan hak prerogratif Presiden, namun apa begitu mendesak perombakan tersebut. Sedangkan saat ini negara dalam keadaaan darurat nasional akibat pandemi Virus Corona," ujar Ibrahim.
Dari eksternal, pasar juga khawatir tentang gesekan diplomatik antara Washington dan Beijing atas kebebasan sipil di Hong Kong setelah Senat AS dengan suara bulat menyetujui undang-undang pada hari Kamis (2/7l lalu yang menghukum bank yang melakukan bisnis dengan pejabat China.
Hal tersebut meningkatkan kemungkinan gesekan lebih lanjut antara dua negara ekonomi terbesar di dunia.
Baca juga: Pemkot Bogor terus gencar kampanyekan penerapan protokol kesehatan
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp14.338 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.338 per dolar AS hingga Rp14.587 per dolar AS.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp14.566 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.516 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020