Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, menyampaikan pada hari Jumat (3/7) tidak ada penambahan kasus baru positif COVID-19, tidak ada kasus positif yang sembuh serta tidak ada penambahan kasus positif yang meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno dalam pernyataan tertulisnya di Kota Bogor, Jumat, menyampaikan kondisi penyebaran COVID-19 di Kota Bogor stagnan.

Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, data penyebaran COVID-19 yang stagnan menunjukkan bahwa penyebaran COVID-19 di Kota Bogor sudah semakin landai.

Baca juga: Pemkot Bogor target lakukan 8.000 swab test

Namun, Pemerintah Kota Bogor terus mengingatkan warganya tetap menerapkan protokol kesehatan sampai penyebaran COVID-19 dinyatakan benar-benar sudah tidak ada.

Pada pembaruan data tersebut, jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Bogor sampai Jumat ini ada 182 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 119 kasus atau 65,38 persen dinyatakan sembuh, serta 46 kasus atau 25,27 persen masih dalam perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri.

"Kasus positif yang meninggal dunia jumlahnya tetap 17 kasus atau 09,34 persen," katanya.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 sembuh di Kota Bogor meningkat jadi 64,28 persen

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan tingkat penularan COVID-19 di Kota Bogor pada pekan ini adalah terendah dari lima daerah di Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek) yakni 0,33.

"Kita patut bersyukur atas kerja keras dalam penanganan dan pencegahan COVOD-19 di Kota Bogor hasilnya adalah yang terendah," kata Bima Arya Sugiarto di Balai Kota Bogor, Kamis (2/7).

Baca juga: Lagi, kasus positif COVID-19 sembuh di Kota Bogor tambah empat orang

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Jawa Barat, tingkat penularan COVID-19 di empat daerah lainnya di Bodebek, adalah Kota Depok 1,17; Kota Bekasi 0,71; Kabupaten Bogor 0,66; dan Kabupaten Bekasi 0,57.

Menurut Bima Arya, penyebaran COVID-19 di Kota Bogor sudah sangat landai, tapi karena penyebaran COVID-19 belum hilang seluruhnya maka Kota Bogor memilih untuk memasuki fase pra adaptasi kebiasaan baru (Pra-AKB) tapi tetap dalam koridor pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020