Penyair  Sosiawan Leak  terus  berkreasi  dan berinovasi tiada henti. Seniman multi talenta ini memang langkahnya tidak ada matinya.  Penyair yang dikenal merupakan salah satu pendekar  gerakan Revitalisasi Sastra Pedalaman dan inisiator Gerakan Puisi Menolak Korupsi ini pernah menyabet penghargaan Buku Puisi Terbaik Pilihan Panitia pada perhelatan Hari Puisi Indonesia 2016 di Taman Ismail Marzuki melalui bukunya berjudul : Wathathitha, dan puisi bertajuk :  Negeri Sempurna menjadi Puisi Terbaik pilihan Tim Kurator Tifa Nusantara 3 tahun 2016 di Marabahan, Kalimantasn Selatan.

Di tengah kepungan pagebluk pandemi Covid -19, penyair, aktor, penulis dan pembicara  kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 23 September 1967 ini pun tetap berkreasi dengan  menerbitkan buku kumpulan puisi bertajuk: “RUMAH-MU TUMBUH DI HATI KAMI; Kumpulan Puisi Puasa di Masa Korona.”. Buku yang disunting Rini Tri Puspohardini  ini diterbitkan Penerbit Elmatera, Yogyakarta pada medio Juni 2020.

Buku kumpulan puisi  ini merangkum 30 karya puisi yang ditulis dan dibacakan Sosiawan Leak  selama bulan Ramadan, April- Mei, 2020, dan ditayangkan oleh TV9 Nusantara,  Surabaya lewat program “Binar Ramadhan” setiap menjelang azan magrib dan usai sahur.

Menurut pihak  Penerbit Elmatera, Yogyakarta, hadirnya buku ini sekaligus melengkapi penerbitan kumpulan puisi sebelumnya yang khusus merangkum karya Sosiawan Leak, yakni WATHATHITHA (Azza Grafika, Yogyakarta, 2016 dan Basabasi, 2018), Sajak HOAX (Elmatera, Yogyakarta, 2018), dan Wathathitha (Penerbit Basabasi, Yogyakarta, 2018).

Buku kumpulan puisi ini  diterbitkan demi memenuhi keinginan masyarakat yang hendak mengapresiasi puisi-puisi Sosiawan Leak secara khusus dan intensif. Oleh karena itu, untuk lebih mendukung proses apresiasi tersebut, buku ini juga dilengkapi dengan QR (Quick Response) Code untuk setiap puisi, yang memungkinkan pembaca mengakes langsung karya video pembacaan atas puisi-puisi tersebut di internet melalui channel YouTube. Ini sebuah langkah inovasi dengan mengawinkan bentuk fisik buku dan tehnologi digital yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru dan lebih efisien, juga lebih bermanfaat.

“Mudah-mudahan para pembaca  bisa menikmati eksplorasi puitik yang ada pada setiap karya di buku ini serta meresapi pesan moral dan kehidupan yang terkandung di dalamnya,” ujar  penyair yang melanglang baca puisi diberbagai festival baik   di dalam dan luar negeri ini.Buku kumpulan puisi ini merangkum 30 karya puisi yang ditulis dan dibacakan Sosiawan Leak selama bulan Ramadan, April- Mei, 2020, dan ditayangkan oleh TV9 Nusantara, Surabaya lewat program “Binar Ramadhan” setiap menjelang azan magrib dan usai sahur. (Megapolitan.Antaranews.Com/Foto: HO/Agus Budi Santoso/Heru Cahyo S). Sementara itu, CEO TV9 Nusantara, Surabaya Hakim Jaily,mengatakan, buku antologi bertajuk : “RUMAH-MU TUMBUH DI HATI KAMI:  Kumpulan Puisi Puasa di Masa Korona”,  ini  pengabadian satu etape perjalanan spiritual seorang penyair yang melewati dan mencoba memaknai situasi dan perintah ibadah dengan perenungan substansi dan penghambaan yang begitu mendalam. “Tak hanya Sosiawan Leak, kami semua kru di TV9 Nusantara ikut terciprati air suci kesadaran. Bak pepatah, sambil menyelam, kami pun meminum air hikmah itu,” ujar Hakim Jaily bersyukur.

Buku berisi 30 puisi ini pun, lanjut Hakim Jaily CEO TV9 Nusantara, Surabaya ini  terbit dengan tidak biasa pula. Selain teks, Anda bisa menikmatinya dalam format video puisi, cukup dengan memindai QR Code yang ada di setiap puisi. “Konvergensi media 3 in 1, antara televisi, cetak dan internet yang disuguhkan dalam sebuah buku. Sebuah trend setter yang sepertinya akan populer di dunia penerbitan,” ujar Hakim Jaily.

Lebih lanjut, Hakim Jaily,  berharap  melalui buku ini  “ramadan pandemi” yang sudah kita lewati tak ubahnya sebagai anugerah indah ilahi. Bukankah keterbatasan dan pembatasan “ramadan pandemi” telah ikut membantu kita lebih mudah menundukkan diri memasung nafsu, membangun karakter dan peradaban dan mencoba sebisa kita mendekati Tuhan? “Beruntungnya, kepada kita, Sosiawan Leak menyatakan itu semua dengan indah, melalui sastra. Jadi, akan merugi kalau Anda sampai tak memiliki buku kumpulan puisi ini,” pungkas Hakim Jaily.(Christian Saputro/2*).

Pewarta: Christian Saputro

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020