Jakarta, (Antaranews Bogor) - PT Inalum (Persero) memberikan beasiswa pendidikan kepada para pelajar di Sumatera Utara senilai Rp4,5 Miliar yang dibagikan kepada 5.300 pelajar mulai dari SD sampai mahasiswa S3 pada 2014.
"Program beasiswa ini merupakan Program Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pendidikan, khusus kepada masyarakat yang berasal dari 10 Kabupaten/Kota di sekitar Danau Toba dan Pembangkit Listrik PT Inalum, serta di sekitar Pabrik Peleburan," kata Direktur Umum dan SDM PT Inalum (Persero) Carry F Mumbunan, dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Ia mengatakan kami juga memberikan beasiswa kepada Universitas Negeri Medan (Unimed) yang dibagikan kepada 135 mahasiswa terdiri dari 22 mahasiswa diploma, 96 mahasiswa S1, 14 mahasiswa S2 dan 3 mahasiswa S3 mendapat beasiswa.
"Para mahasiswa diploma dan S1 mendapat Rp2 juta. Sedangkan mahasiswa S2 dan S3 mendapat bantuan Rp5 juta," katanya.
Menurut dia PT Inalum (Persero) selama ini juga telah berkontribusi dalam usaha mengurangi krisis listrik di Sumatera Utara dengan memberikan daya sebesar 90 MW yang dihasilkan PLTA milik PT Inalum (Persero).
Dikatakannya daya yang dihasilkan 8 turbin pembangkit 4 turbin di pembangkit Sigura-gura dan 4 turbin di pembangkit Tangga, mencapai total 603 MW pada kapasitas output puncak. Setelah dikurangi spinning power dan rugi-rugi transmisi, daya yang sampai di sub station pabrik peleburan Kuala Tanjung hanya sekitar 553 MW.
Dandari daya ini sebanyak 90 MW secara kontinu sejak November 2013 disalurkan kepada masyarakat Sumatera Utara melalui PLN.
Sedangkan sisa sebesar 463 MW seluruhnya digunakan untuk mengoperasikan 510 unit tungku peleburan dan seluruh fasilitas pendukungnya. Tungku tersebut dioperasikan 24 jam terus menerus selama 6-7 tahun (umur rata-rata tungku).
"Jika tidak mendapatkan energi listrik lebih dari 3 jam, maka tungku akan rusak dan harus dibangun ulang (pot reconstruction) dengan dana milyaran rupiah per tungku," katanya.
Sementara itu Kabid Dikmenti Dinas Pendidikan Sumut, Agus Sinaga program beasiswa yang dilakukan Inalum adalah kontribusi bagi pembangunan lewat jalur pendidikan.
"Selama ini kita hanya mendengar tentang Inalum sebagai perusahaan raksasa. Dan kini kita lihat sendiri Inalum berkontribusi untuk kita," katanya.
Pihaknya tentu saja sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Inalum di bidang pendidikan. Dan memang bukan hanya sekali ini Inalum memberi beasiswa. Inalum juga berkontribusi di bidang pendidikan di sekitar perusahaan dengan kerap membantu perbaikan sekolah, madrasah, pengadaan mobiler, hingga pelatihan guru dan siswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Program beasiswa ini merupakan Program Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Pendidikan, khusus kepada masyarakat yang berasal dari 10 Kabupaten/Kota di sekitar Danau Toba dan Pembangkit Listrik PT Inalum, serta di sekitar Pabrik Peleburan," kata Direktur Umum dan SDM PT Inalum (Persero) Carry F Mumbunan, dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Ia mengatakan kami juga memberikan beasiswa kepada Universitas Negeri Medan (Unimed) yang dibagikan kepada 135 mahasiswa terdiri dari 22 mahasiswa diploma, 96 mahasiswa S1, 14 mahasiswa S2 dan 3 mahasiswa S3 mendapat beasiswa.
"Para mahasiswa diploma dan S1 mendapat Rp2 juta. Sedangkan mahasiswa S2 dan S3 mendapat bantuan Rp5 juta," katanya.
Menurut dia PT Inalum (Persero) selama ini juga telah berkontribusi dalam usaha mengurangi krisis listrik di Sumatera Utara dengan memberikan daya sebesar 90 MW yang dihasilkan PLTA milik PT Inalum (Persero).
Dikatakannya daya yang dihasilkan 8 turbin pembangkit 4 turbin di pembangkit Sigura-gura dan 4 turbin di pembangkit Tangga, mencapai total 603 MW pada kapasitas output puncak. Setelah dikurangi spinning power dan rugi-rugi transmisi, daya yang sampai di sub station pabrik peleburan Kuala Tanjung hanya sekitar 553 MW.
Dandari daya ini sebanyak 90 MW secara kontinu sejak November 2013 disalurkan kepada masyarakat Sumatera Utara melalui PLN.
Sedangkan sisa sebesar 463 MW seluruhnya digunakan untuk mengoperasikan 510 unit tungku peleburan dan seluruh fasilitas pendukungnya. Tungku tersebut dioperasikan 24 jam terus menerus selama 6-7 tahun (umur rata-rata tungku).
"Jika tidak mendapatkan energi listrik lebih dari 3 jam, maka tungku akan rusak dan harus dibangun ulang (pot reconstruction) dengan dana milyaran rupiah per tungku," katanya.
Sementara itu Kabid Dikmenti Dinas Pendidikan Sumut, Agus Sinaga program beasiswa yang dilakukan Inalum adalah kontribusi bagi pembangunan lewat jalur pendidikan.
"Selama ini kita hanya mendengar tentang Inalum sebagai perusahaan raksasa. Dan kini kita lihat sendiri Inalum berkontribusi untuk kita," katanya.
Pihaknya tentu saja sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Inalum di bidang pendidikan. Dan memang bukan hanya sekali ini Inalum memberi beasiswa. Inalum juga berkontribusi di bidang pendidikan di sekitar perusahaan dengan kerap membantu perbaikan sekolah, madrasah, pengadaan mobiler, hingga pelatihan guru dan siswa.
Editor : Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014