Pasar Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tetap buka meski menjadi klaster penularan virus corona (COVID-19) dengan memperketat protokol kesehatan.
"Pasar Cileungsi tetap buka. Setiap hari ada pengecekan suhu dan pemeriksaan masker. Saat ini pasar dibuka sesuai aturan PSBB (pembatasan sosial berskala besar), buka pukul 04.00 WIB, tutup pukul 13.00 WIB," ujar Humas Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga, Isni Jayanti di Bogor, Kamis.
Baca juga: Penerapan protokol kesehatan di Pasar Cileungsi Bogor diperketat
Ia mengatakan, untuk mencegah terulangnya penularan COVID-19 di pasar wilayah timur Kabupaten Bogor, pengelola memperketat protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu tubuh pengunjung dan penyemprotan cairan disinfektan di area pasar yakni sebanyak dua kali sehari.
Di samping itu, pasar juga memasang tempat cuci tangan portable di 40 titik agar pengunjung dan pedagang rajin mencuci tangan, terlebih usai bertransaksi.
Baca juga: Jadi klaster penularan corona, pedagang Pasar Cileungsi keluhkan sepi pembeli
Seperti diketahui, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor menetapkan Pasar Cileungsi sebagai klaster penularan COVID-19 setelah ada empat pedagang positif terinfeksi pada Jumat (29/5).
Kini, jumlah pasien positif COVID-19 dari Klaster Pasar Cileungsi membengkak jadi 26 orang, satu di antaranya yaitu tukang daging, laki-laki usia 30 tahun, telah wafat karena terinfeksi COVID-19.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 dari klaster Pasar Cileungsi bertambah enam orang
Pedagang itu sempat menularkan virus ke istrinya yang berusia 23 tahun, adiknya seorang laki-laki usia 17 tahun, dan anak perempuannya yang berusia 1,5 tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Pasar Cileungsi tetap buka. Setiap hari ada pengecekan suhu dan pemeriksaan masker. Saat ini pasar dibuka sesuai aturan PSBB (pembatasan sosial berskala besar), buka pukul 04.00 WIB, tutup pukul 13.00 WIB," ujar Humas Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga, Isni Jayanti di Bogor, Kamis.
Baca juga: Penerapan protokol kesehatan di Pasar Cileungsi Bogor diperketat
Ia mengatakan, untuk mencegah terulangnya penularan COVID-19 di pasar wilayah timur Kabupaten Bogor, pengelola memperketat protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu tubuh pengunjung dan penyemprotan cairan disinfektan di area pasar yakni sebanyak dua kali sehari.
Di samping itu, pasar juga memasang tempat cuci tangan portable di 40 titik agar pengunjung dan pedagang rajin mencuci tangan, terlebih usai bertransaksi.
Baca juga: Jadi klaster penularan corona, pedagang Pasar Cileungsi keluhkan sepi pembeli
Seperti diketahui, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor menetapkan Pasar Cileungsi sebagai klaster penularan COVID-19 setelah ada empat pedagang positif terinfeksi pada Jumat (29/5).
Kini, jumlah pasien positif COVID-19 dari Klaster Pasar Cileungsi membengkak jadi 26 orang, satu di antaranya yaitu tukang daging, laki-laki usia 30 tahun, telah wafat karena terinfeksi COVID-19.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 dari klaster Pasar Cileungsi bertambah enam orang
Pedagang itu sempat menularkan virus ke istrinya yang berusia 23 tahun, adiknya seorang laki-laki usia 17 tahun, dan anak perempuannya yang berusia 1,5 tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020