Bogor (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menanam bibit akar wangi atau Vetiver di Desa Pasir Madang, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Senin, dengan harapan tanaman berakar kuat itu dapat mencegah longsor di kala cuaca sedang buruk.
Presiden tiba di Desa Pasir Madang sekitar pukul 11.30 WIB menggunakan kendaraan berjenis "Special Utility Vehicle" (SUV). Berkemeja putih dengan jaket bomber, Presiden juga meninjau lokasi longsor di Desa Harkat Jaya, Sukajaya, sebelum ke Pasir Madang.
"Di Sukajaya kita siapkan ribuan bibit tanaman, baik yang memiliki sisi ekonomis seperti jengkol, sengon, dan lainnya. Tapi juga ada yang fungsi untuk perbaikan ekologi seperti vetiver, sereh," ujar dia.
Baca juga: Jokowi tinjau kampung lokasi tewasnya tujuh warga tertimbun longsor di Sukajaya
Baca juga: Kerugian akibat bencana longsor dan banjir di Bogor capai Rp1,58 triliun
Presiden secara simbolis menanam bibit tanaman tersebut di lereng bukit di Kecamatan Sukajaya. Kepala Negara meminta masyarakat untuk tidak mencabut atau merusak tanaman yang memiliki sifat perlindungan ekologi, seperti vetiver dan sereh.
Sebaliknya, kata Jokowi, masyarakat di Sukajaya dapat memanfaatkan hasil panen dari tanaman-tanaman dengan nilai ekonomis seperti jengkol, pete atau sengon.
"Maka itu, kami juga tanam yang bernilai ekonomi agar dapat dimanfaatkan masyarakat," ujar dia.
Baca juga: Berikut tiga penyebab terjadinya longsor di Sukajaya Bogor
Vetiver bernama ilmiah Vetiveira zizanioides L atau Andropogon murica ini memiliki bentuk rumpun dengan akar yang rimbun.
Vetiver adalah tanaman dari golongan rumput dengan ketinggian 0,5 hingga 1,5 meter dan mampu tumbuh lurus ke dalam tanah.
Sistem akarnya yang rimbun adalah senjata yang sangat diandalkan untuk menahan erosi dan longsor.
Jokowi tanam bibit akar wangi untuk cegah longsor di Sukajaya Bogor
Senin, 3 Februari 2020 13:04 WIB
Di Sukajaya kita siapkan ribuan bibit tanaman, baik yang memiliki sisi ekonomis seperti jengkol, sengon, dan lainnya. Tapi juga ada yang fungsi untuk perbaikan ekologi seperti vetiver, sereh.