Ketua Pengurus Dharma Wanita STPP Bogor Cut Yulia Nazaruddin mengatakan kegiatan deteksi dini kanker merupakan kegiatan dari Kementerian Pertanian melalui ibu Menteri Andi Amran Sulaiman yang ingin menyukseskan program wanita Indonesia bebas kanker.
"Bertepatan dengan Bulan Peduli Kanker ini, STPP Bogor ambil bagian ikut mengkampanyekan pendegahan kanker lewat deteksi dini," kata Cut Yulia.
Yulia mengatakan di negara-negara berkembang seperti Indonesia penyakit kanker merupakan pembunuh utama terutama bagi perempuan, seperti kanker serviks dan kanker payudara.
![](https://bimg.antaranews.com/bogor/2017/10/big/20171030STPP-peduli-kanker1.gif)
Kanker serviks atau mulut lahir, lanjutnya sering ditemukan pada wanita setelah kanker payudara. Sebanyak 8,2 juta orang di dunia meninggal karena kanker setiap tahunnya. Jika tidak dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian yang efektif, maka pada tahun 2025 diperkirakan jumlah yang meninggal karena kanker meningkat menjadi 11,5 juta orang.
"Deteksi dini pencegahan kaker mulut rahim dapat dilakukan dengan IVA test (inveksi visual asam asetat) untuk mengetahui gejala kanker rahim," katanya.
Menurutnya, IVA test dipilih karena paling mudah dan murah untuk deteksi dini kanker serviks. Dengan cara menggunakan asam asetat yang dioleskan di bagian serviks lalu ditunggu selama 20 detik apabila muncul bercak putih sebanyak 75 persen di area serviks maka didiagnosis ada sel kanker.
Sedangkan deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan dua cara yakni Sadari atau pemeriksaan payudara sendiri, maupun pemeriksaan payudara klinis.
"Sasaran pemeriksaan IVA tes dan Sadanis adalah pengurus Dharma Wanita dan karyawan perempuan STPP Bogor, kami bekerja sama dengan Puskesmas Pancasan Kota Bogor," kata Yulia.
Sementara itu Pemerintah Kota Bogor juga gencar mengkampanyekan pencegahan kanker dengan melakukan deteksi dini di sejumlah wilayah. Puncaknya pada peringatan Bulan Peduli Kanker dilakukan kegiatan "Bogor Pink Run" yakni kegiatan lari yang diikuti 3.000 peserta yang menggunakan baju warna pink.
Selain itu Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Bogor meluncurkan Paguyuban Survivor of Cancer" sebagai wadah untuk saling berbagai pengalaman serta edukasi bagi para penderita kanker untuk terus berjuang melawan kankernya dengan memperoleh semangat dari para penyintas atau orang yang sembuh dari kanker.