Khitanan Masal RWP Pasar Baru 'Diserbu' Warga

Bekasi, 7/7 (ANTARA) - Kegiatan khitanan masal dan bakti sosial yang digelar oleh Rukun Warga Pedagang RW01 Pasar Baru Kota Bekasi, Jawa Barat, diikuti ratusan warga masyarakat ekonomi lemah, Sabtu.

"Kami sudah memperoleh 150 lebih peserta khitanan masal dari target 100 peserta pada paruh jadwal kegiatan," ujar Ketua RWP Pasar Baru Bekasi, Zakaria Bukit, di sela kegiatan acara yang digelar di lantai dua gedung Pasar Baru Bekasi.

Menurut dia, hal yang sama juga turut dialami panitia kegiatan bakti sosial berupa pembagian paket sembako dan donor darah khusus bagi warga tidak mampu.

"Jumlahnya terus meningkat. Bahkan, sembako yang kita sediakan tidak mencukupi untuk kita berikan kepada para peserta," ujarnya.

Kegiatan itu juga menghadirkan layanan sosial operasi bibir sumbing bagi 30 peserta dengan bekerja sama melalui rumah sakit swasta setempat.

Menurut dia, kegiatan tersebut adalah agenda rutin RWP setiap tahun dalam rangka mempererat silaturahmi dengan masyarakat sekitar.

"Anak saya memang sudah lama siap untuk dikhitan, tapi tidak ada biaya karena saya hanya bekerja sebagai tukang sampah di pasar ini. Kami bersyukur ada kegiatan ini," kata orang tua salah satu peserta, Karman.

Khusus bagi peserta khitanan masal, kata dia, juga memperoleh bingkisan dari panitia guna kebutuhan pengobatan pascakhitan.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Bekasi, Ronny Hermawan, yang turut berperan memberikan bantuan sembako pada kegiatan itu mengaku sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.

"Kita apresiasi kegiatan yang digelar oleh para pedagang ini sebagai bentuk cerminan dari 'coorporate sosial responsibility' (CSR). Semua pasar harus melaksanakan kegiatan agar lingkungan lebih baik," kata politisi Demokrat itu.

Menurut dia, sudah saatnya pemerintah setempat turut memperhatikan para pedagang pasar tradisional agar keberadaanya tidak selalu tergusur oleh kehadiran mal.

"Mal harus sudah dihentikan pembangunannya mulai tahun ini. Tapi bagi izin yang sudah ada bisa meneruskannya asal jangan lagi ditambah," katanya.
 
 

Andi F