Bogor, 20/6 (ANTARA) - Pusat Penelitian Kehutanan Antarbangsa (CIFOR) yang bermarkas di Kota Bogor, Jawa Barat, akhirnya memilih Dr Peter Holmgren menjadi pemimpin baru lembaga tersebut.
Menurut "Outreach Manager" CIFOR Daniel Cooney di Bogor, Rabu, Dewan CIFOR mengumumkan pemilihan tersebut setelah proses seleksi internasional yang sangat panjang.
Ia menjelaskan, Holmgren yang berasal dari negara kaya hutan Swedia itu akan mengambil alih tampuk kepemimpinan di CIFOR dari Frances Seymour, yang mengundurkan diri akhir November 2011 setelah memimpin sejak 2006.
Holmgren, Dirjen CIFOR yang baru itu adalah doktor dalam bidang kehutanan dari Swedish University of Agricultural Sciences.
Posisi ahli kehutanan, perubahan iklim, dan ketahanan pangan itu sebelumnya adalah di Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), di mana ia menjabat Direktur Divisi "Climate, Energy, and Tenure".
Ia bergabung dengan FAO pada 1998 untuk memimpin "Global Forest Resources Assessment" yang mendokumentasikan kondisi sumber daya hutan global, pengelolaan, dan pemanfaatannya.
Pada kisaran 2003 dan 2007, ia memimpin bagian pengembangan sumber daya hutan di FAO.
Sejak 2007, ia memimpin Divisi "Climate, Energy, and Tenure" di FAO, mengembangkan profil dan koordinasi dari berbagai proyek FAO terkait perubahan iklim dan kontribusinya terhadap proses UNFCCC.
Ia juga memimpin dalam pembentukan program UN-REDD.
Menurut Daniel Cooney, baru-baru ini, Holmgren bertanggung jawab untuk mengoordinasikan berbagai persiapan FAO menuju Rio+20 atau isu konservasi hutan dan pembangunan berkelanjutan menjelang Konferensi PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan
Di bawah kepemimpinannya di FAO, berkembang konsep pertanian yang bersahabat dengan iklim yang memastikan bahwa produktivitas pertanian, ketahanan, dan mitigasi perubahan iklim ditindaklanjuti
secara bersamaan di semua tingkat.
Persimpangan jalan
Holmgren dalam pernyataannya menyebutkan bahwa hutan tropis sedang di persimpangan jalan.
Menurut dia, telah tercapai kemajuan besar yang mengangkat profil hutan dalam sejumlah diskusi REDD+ dan pembangunan berkelanjutan.
Namun, kata dia, pada saat yang sama, sebagian besar hutan dunia kondisinya terancam dan potensi hutan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan belum sepenuhnya diwujudkan.
"Adanya kesenjangan yang besar antara penelitian dan kebijakan harus diatasi untuk mendukung tata kelola terkait hutan, pangan, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan," katanya.
Untuk itu, kata dia, CIFOR, Kelompok Konsultatif Penelitian Pertanian Internasional (CGIAR), dan berbagai mitra dalam komunitas penelitian global harus berperan penting.
CIFOR yang berkantor pusat di Bogor, Indonesia, program penelitian globalnya meliputi wilayah Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Kegiatannya mencakup sejumlah besar isu yang bertujuan memajukan kesejahteraan manusia, konservasi lingkungan, dan kesetaraan dengan melaksanakan penelitian untuk menginformasikan kebijakan dan praktik yang berdampak terhadap hutan di negara-negara berkembang.
Andi J
Peter Holmgren Dirjen Cifor Baru
Rabu, 20 Juni 2012 11:13 WIB
Peter-Holmgren-Dirjen-Cifor-Baru