Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri Pertemuan ASEAN-China Defence Ministers Informal Meeting dengan Menhan China, General Wei Fenghe, secara virtual, di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa.
Pertemuan dibuka oleh Second Minister of Defence, Brunei Darussalam selaku Ketua ADMM The Honourable Pehin Datu Lailaraja Major General (Retired) Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi bin Haji Mohd Yussof.
Pertemuan yang dihadiri menteri pertahanan dari negara-negara anggota ASEAN ini merupakan pertemuan ke-12 dengan agenda membahas perkembangan kerja sama pertahanan ASEAN-China selama kurun waktu 30 tahun terakhir.
Pada kesempatan itu, Menhan Prabowo mengapresiasi adanya pertemuan informal ini yang pada tahun ini menandai 30 tahun hubungan ASEAN-China.
Hubungan Dialog ASEAN-China selama tiga dasawarsa ini, kata Prabowo, telah terjalin lama dan terjalin baik serta terus berkembang termasuk di bidang pertahanan.
Baca juga: Menhan dampingi Megawati ke sidang pengukuhan gelar profesor (video)
Baca juga: Menhan dampingi Megawati ke sidang pengukuhan gelar profesor (video)
"Forum Think Tank strategis ASEAN-China, pertukaran Perwira Muda ASEAN-China dan latihan maritim ASEAN-China adalah beberapa bidang kerja sama yang telah menghasilkan manfaat bagi langkah-langkah pembangunan kepercayaan dan peningkatan kapasitas dan kemampuan ASEAN dan China di bidang pertahanan," papar mantan Danjen Kopassus ini seperti dikutip dari laman resmi Kemhan.go.id.
Dikatakan Prabowo, hubungan ASEAN dan China memainkan peran penting di kawasan. Oleh karena itu, ASEAN dan China harus terus dapat menjaga dan meningkatkan kerjasama untuk keamanan dan kemakmuran masyarakat di kawasan.
Baca juga: Pengamat politik: Prabowo punya peluang besar pada Pilpres 2024
Baca juga: Pengamat politik: Prabowo punya peluang besar pada Pilpres 2024
Menurut Menhan Prabowo, dialog dan konsultasi dengan kepercayaan dan keyakinan bersama dapat menyelesaikan semua masalah di kawasan termasuk permasalahan Laut China Selatan. ASEAN dan China diharapkan segera melanjutkan pembahasan Code of the Conduct (CoC) yang efektif dan substantif.
Indonesia juga mendorong semua untuk mematuhi Declaration of Conduct (DoC) termasuk menahan diri.
Dengan demikian, Laut Cina Selatan yang dikelola dengan baik akan memperkuat kemitraan bersama yang setara, saling menguntungkan, dan sangat diperlukan untuk perdamaian dan stabilitas global.
Baca juga: LSI: Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo tiga nama teratas calon presiden
Baca juga: LSI: Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo tiga nama teratas calon presiden
Sementara itu, terkait ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), Indonesia mengapresiasi China yang telah mendukung dokumen yang telah disepakati para Pemimpin ASEAN.
Sifat AOIP adalah inklusif dan terbuka untuk mendapat dukungan dari semua Mitra Dialog ASEAN, termasuk China.
Turut hadir mendampingi Menhan RI dalam pertemuan virtual tersebut, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan dan beberapa pejabat terkait dari Kemhan dan TNI.