Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH Kota Sukabumi atau Bunut, Suherman mengakui karena keterbatasan alat dan sumber daya manusia pasien yang akan dioperasi harus menunggu empat bulan.

"Memang benar karena keterbatasan tersebut, kami terpaksa harus menunda pelaksanaan operasi terhadap pasien selama empat bulan," kata Suherman kepada Antara, Jumat.

Menurutnya, pasien yang menunggu dioperasi tersebut merupakan pasien yang penyakitnya ringan seperti pengangkatan kelenjar yang tidak terlalu membahayakan si pasien. Namun, jika ada pasien tersebut mengidap penyakit dan harus segera dioperasi maka akan diprioritaskan.

Dengan keterbatasan alat dan SDM itu, maka pihaknya harus menggunakan cara prioritas sehingga pasien yang harus segera dioperasi karena penyakitnya sudah masuk stadium berbahaya akan didahulukan. Tetapi, dalam menentukan prioritas tersebut harus dari hasil rekomendasi dokter anastesi dan tidak sembarangan menunda operasi.

"Setiap harinya kami melaksanakan operasi terhadap 20-30 pasien, untuk pasien yang ditunda operasinya diizinkan pulang dan sudah diberikan jadwal kapan akan dioperasinya. Kami akui, saat ini Bunut masih kekurangan dokter anastesi, tetapi untuk dokter spesialis jumlahnya sudah mencukupi yakni sebanyak 89 orang," tambahnya.

Suherman mengatakan untuk saat ini jumlah tenaga medis yang bertugas di RSUD R Syamsudin SH masih bisa dikatakan kurang atau dari sekitar sekitar 1.200 tenaga medis harus menangani sekitar dua ribu pasien mulai dari rawat jalan, inap, unit gawat darurat dan lain-lain. Namun, pihaknya terbantu oleh dokter, perawat maupun bidan yang tengah melakukan magang sehingga pelayanan terhadap pasien tetap terjaga.

Selain kekuranga tenaga medis, saat ini rumah sakit tersebut masih kekurangan jumlah ruang rawat inap sehingga pasien UGD yang seharusnya sudah masuk ruang rawat inap terpaksa dirawat di lorong rumah sakit. "Kami juga terus berupaya untuk menambah ruangan agar pasien bisa dengan mudah masuk ruang rawat inap," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014