Hyundai Engineering Co., Ltd, (HEC) sebagai kontraktor utama, terus berkomitmen untuk memberikan upaya terbaiknya dalam mempercepat proses pembangunan pabrik mobil Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Deltamas Industrial Complex, Bekasi, Indonesia, yang memiliki nilai total investasi mencapai US$ 1,55 Milyar atau setara dengan Rp. 21,7 Triliun tersebut.
"Setelah proses konstruksi selesai, pabrik mobil ini akan menjadi pusat basis produksi pertama Hyundai di kawasan ASEAN," Kata Mr. Byung-Su Kwak, Chief Site Manager Hyundai Engineering Co., Ltd dalam keterangan persnya, Jumat (5/6).
Sebelumnya, kepastian pendirian pabrik perakitan ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman rencana pendirian pabrik mobil tanggal 26 November 2019. Penandatangan Kerjasama ini dilakukan antara Hyundai Motor Company dengan Pemerintah Indonesia, dan disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan sejumlah menteri. Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sekitar 150.000 unit kendaraan per tahun, dan nantinya pada kapasitas penuh akan dapat memproduksi sekitar 250.000 kendaraan setiap tahunnya.
Baca juga: Bekasi terima bantuan 5.000 alat kebersihan dari Hyundai Motor
Keputusan Hyundai Motor Company untuk membangun sebuah pabrik mobil di Indonesia ini merupakan keputusan investasi yang berani dan merupakan wujud niat kuat Hyundai Motor Company untuk memperkuat kemitraan dengan negara-negara Asia Tenggara, terutama Indonesia, sejalan dengan kebijakan yang dicanangkan oleh Pemerintah Korea Selatan “New Southern Policy”, atau yang dikenal dengan “Kebijakan Baru ke Arah Selatan”.
"Kepercayaan yang telah lama terbangun serta hubungan yang baik antara Korea Selatan dan Indonesia juga memiliki andil besar bagi Hyundai Motor Company dalam mengambil keputusan investasi ini," ujarnya.
Diketahui, proses pembangunan pabrik ini telah dimulai sejak Desember 2019 oleh Hyundai Engineering sebagai kontraktor utama. Dibawah pimpinan dan manajemen konstruksi menyeluruh dari Hyundai Engineering. "Pabrik ini ditargetkan akan memulai produksi pertamanya pada paruh kedua 2021," tegasnya.
Di bawah kerjasama yang menguntungkan antara Korea Selatan dan Indonesia, pembangunan pabrik mobil Hyundai Motor Company di Indonesia memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, khususnya di industri konstruksi dengan menyerap hingga 1.500 pekerja harian. "Selanjutnya, pabrik ini diharapkan dapat menciptakan lebih dari 23,000 pekerjaan baru baik langsung maupun tidak langsung," ungkap Mr. Byung-Su Kwak.
Baca juga: Grab Indonesia-Hyundai luncurkan layanan GrabCar Elektrik
Sebagai kontraktor utama, Hyundai Engineering berupaya untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung ekonomi lokal dengan tetap melakukan aktivitas konstruksi secara normal meskipun krisis ekonomi global saat ini sedang melanda di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia, sebagai akibat dari pandemi Covid-19.
Disisi lain, Hyundai Engineering dan Hyundai Motor Manufacturing Indonesia telah berupaya untuk memahami dan menghormati budaya lokal Indonesia. Pada awal pembangunan, mereka mengundang Profesor Mr. Sun-geun Ahn dari Universitas Islam Nasional (UIN) untuk mengadakan acara khusus ceramah tentang budaya Islam untuk 50 staf Korea yang bekerja di lokasi konstruksi. "Dengan upaya ini, mereka menunjukkan keinginan teguh untuk memahami dan menghormati budaya dan nilai-nilai lokal," tandasnya.
Baru-baru ini, Hyundai Engineering telah menyumbangkan peralatan perlindungan Covid-19 termasuk 4.800 unit alat diagnostik kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pertamedika (Institusi Kesehatan di bawah PT Pertamina) untuk menghadapi situasi pandemi Covid-19. Nilai total sumbangan tersebut mencapai Rp. 5.000.000.000.- (Lima Milyar Rupiah).
Hyundai Engineering akan terus melakukan segala upaya untuk membangun kemitraan abadi, dengan berpartisipasi, tidak hanya pekerjaan konstruksi, tetapi juga semua kegiatan yang dapat untuk mendukung ekonomi lokal dan berkontribusi dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia.(Rls/Ind/6).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Setelah proses konstruksi selesai, pabrik mobil ini akan menjadi pusat basis produksi pertama Hyundai di kawasan ASEAN," Kata Mr. Byung-Su Kwak, Chief Site Manager Hyundai Engineering Co., Ltd dalam keterangan persnya, Jumat (5/6).
Sebelumnya, kepastian pendirian pabrik perakitan ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman rencana pendirian pabrik mobil tanggal 26 November 2019. Penandatangan Kerjasama ini dilakukan antara Hyundai Motor Company dengan Pemerintah Indonesia, dan disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan sejumlah menteri. Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sekitar 150.000 unit kendaraan per tahun, dan nantinya pada kapasitas penuh akan dapat memproduksi sekitar 250.000 kendaraan setiap tahunnya.
Baca juga: Bekasi terima bantuan 5.000 alat kebersihan dari Hyundai Motor
Keputusan Hyundai Motor Company untuk membangun sebuah pabrik mobil di Indonesia ini merupakan keputusan investasi yang berani dan merupakan wujud niat kuat Hyundai Motor Company untuk memperkuat kemitraan dengan negara-negara Asia Tenggara, terutama Indonesia, sejalan dengan kebijakan yang dicanangkan oleh Pemerintah Korea Selatan “New Southern Policy”, atau yang dikenal dengan “Kebijakan Baru ke Arah Selatan”.
"Kepercayaan yang telah lama terbangun serta hubungan yang baik antara Korea Selatan dan Indonesia juga memiliki andil besar bagi Hyundai Motor Company dalam mengambil keputusan investasi ini," ujarnya.
Diketahui, proses pembangunan pabrik ini telah dimulai sejak Desember 2019 oleh Hyundai Engineering sebagai kontraktor utama. Dibawah pimpinan dan manajemen konstruksi menyeluruh dari Hyundai Engineering. "Pabrik ini ditargetkan akan memulai produksi pertamanya pada paruh kedua 2021," tegasnya.
Di bawah kerjasama yang menguntungkan antara Korea Selatan dan Indonesia, pembangunan pabrik mobil Hyundai Motor Company di Indonesia memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, khususnya di industri konstruksi dengan menyerap hingga 1.500 pekerja harian. "Selanjutnya, pabrik ini diharapkan dapat menciptakan lebih dari 23,000 pekerjaan baru baik langsung maupun tidak langsung," ungkap Mr. Byung-Su Kwak.
Baca juga: Grab Indonesia-Hyundai luncurkan layanan GrabCar Elektrik
Sebagai kontraktor utama, Hyundai Engineering berupaya untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung ekonomi lokal dengan tetap melakukan aktivitas konstruksi secara normal meskipun krisis ekonomi global saat ini sedang melanda di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia, sebagai akibat dari pandemi Covid-19.
Disisi lain, Hyundai Engineering dan Hyundai Motor Manufacturing Indonesia telah berupaya untuk memahami dan menghormati budaya lokal Indonesia. Pada awal pembangunan, mereka mengundang Profesor Mr. Sun-geun Ahn dari Universitas Islam Nasional (UIN) untuk mengadakan acara khusus ceramah tentang budaya Islam untuk 50 staf Korea yang bekerja di lokasi konstruksi. "Dengan upaya ini, mereka menunjukkan keinginan teguh untuk memahami dan menghormati budaya dan nilai-nilai lokal," tandasnya.
Baru-baru ini, Hyundai Engineering telah menyumbangkan peralatan perlindungan Covid-19 termasuk 4.800 unit alat diagnostik kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pertamedika (Institusi Kesehatan di bawah PT Pertamina) untuk menghadapi situasi pandemi Covid-19. Nilai total sumbangan tersebut mencapai Rp. 5.000.000.000.- (Lima Milyar Rupiah).
Hyundai Engineering akan terus melakukan segala upaya untuk membangun kemitraan abadi, dengan berpartisipasi, tidak hanya pekerjaan konstruksi, tetapi juga semua kegiatan yang dapat untuk mendukung ekonomi lokal dan berkontribusi dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia.(Rls/Ind/6).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020