Sebanyak 17 peneliti dari Universitas Airlangga Surabaya secara resmi menerima mandat untuk melakukan riset dan inovasi dari Presiden Joko Widodo untuk mempercepat penanganan virus corona baru (COVID-19).

Penyerahan surat keputusan penetapan peneliti diterima secara simbolis oleh Rektor Unair Surabaya Prof Mohammad Nasih dari Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Prof Ali Ghufron Mukti yang digelar secara daring.

Baca juga: Presiden targetkan pengujian spesimen COVID-19 capai 20 ribu per hari

Prof Nasih di Surabaya, Jumat, mengucapkan terima kasihnya telah dipercaya melaksanakan riset dan inovasi yang dipimpin langsung Kementerian Riset dan Teknologi bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Bersama tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, ada empat kategori kelompok riset dan inovasi untuk mempercepat penanganan COVID-19 yang akan diteliti, yakni pencegahan, penyaringan dan diagnosis, alat kesehatan dan pendukung, obat-obatan dan terapi, serta sosial humaniora.

"Unair berkomitmen berpartisipasi dalam penanganan COVID-19 dari hulu hingga hilir. Mulai dari penanganannya hingga penemuan vaksin sebab selama ini rata-rata vaksin dihasilkan dari luar negeri," ucapnya.

Baca juga: Ada 55 produk inovasi karya peneliti Indonesia untuk tangani Corona diluncurkan

Selain beberapa kegiatan yang dilaksanakan bersama konsorsium, Unair juga terlibat dengan mitra lainnya.

"Unair akan terus berupaya untuk menghasilkan vaksin khusus masyarakat Indonesia yang diuji coba pada virus lokal. Penelitian itu bekerja sama dengan peneliti luar negeri untuk menghasilkan vaksin tersebut," kata Nasih.

Baca juga: Jokowi apresiasi dukungan MUI dan ormas Islam dalam cegah COVID-19

Koordinator Produk Riset COVID-19 Unair Surabaya Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengungkapkan bangga kepada para peneliti Unair diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk mengabdi bersama-sama dalam meningkat kemandirian bangsa.

"Semoga ini menjadi langkah baik bagi riset indonesia untuk membuktikan penelitiannya dalam waktu singkat. Artinya, Indonesia mampu jika kita semua bersatu dan melakukan ini bersama-sama," tuturnya.

Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020