Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bekasi menginisiasi program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI) yakni memberikan sedekah modal usaha untuk membantu para pelaku usaha kecil yang terdampak secara ekonomi oleh pandemi COVID-19 untuk bangkit seiring pemberlakuan kenormalan baru.
Kepala Cabang ACT Bekasi Ishaq Maulana mengatakan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ikut terpuruk akibat pandemi dengan menurunnya pendapatan harian untuk memutar modal.
"Tidak sedikit pelaku usaha kecil yang mengalami penurunan keuntungan secara drastis bahkan harus gulung tikar selama masa pandemi. Ini yang melatarbelakangi hadirnya program Sahabat UMI," kata Ishaq di Bekasi, Jumat.
Baca juga: ACT-JNE beri bantuan dapur umum COVID-19 Bekasi
Dia menjelaskan program Sahabat UMI menyasar para ibu pemilik usaha rumahan atau pedagang keliling yang menyokong ekonomi keluarga untuk bangkit di masa transisi atau era normal baru ini.
Ishaq menyebut terealisasinya program ini dilandaskan oleh beberapa fakta yang terjadi selama pandemi corona ini di antaranya terdapat sedikitnya 37.000 UMKM terdampak secara ekonomi berdasarkan laporan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
"Untuk di Bekasi sendiri saat ini sudah tersalurkan kepada 27 orang sejak 30 Mei 2020 hingga 3 Juni 2020 dengan bantuan yang diberikan untuk saat ini sebesar Rp500 ribu. Harapannya, setiap hari bisa bertambah orang yang terlibat. Hingga Desember 2020, satu juta pelapak yang akan bergabung menjadi Sahabat UMI," ungkapnya.
Beberapa usaha yang akan dibantu Sahabat UMI harus memenuhi kriteria di antaranya penggerak usahanya adalah perempuan dari keluarga prasejahtera dengan skala rumahan atau pedagang keliling, modal usaha di bawah Rp1 juta, produk siap jual bukan dropshipper atau barang ada jika ada pesanan.
Baca juga: ACT penuhi kebutuhan pangan warga Kota Bekasi lewat Humanity Care Line
Kemudian tidak mensyaratkan agunan fisik atau hal lainnya, wajib memiliki usaha dan pengalaman berjualan sebelumnya, tidak dalam proses atau pengajuan modal usaha dari lembaga lainnya, serta tidak menggunakan dana tambahan modal untuk kebutuhan pribadi.
"Salurkan donasi terbaik melalui bekasi.indonesiadermawan.id/SahabatUMI. Jadikan bantuan ini menjadi bentuk tanggung jawab dan kontribusi sosial kepada masyarakat demi mengembalikan perekonomian bangsa," kata Ishaq.
Salah satu penerima manfaat dari sahabat UMI ACT Bekasi Purwati (57) yang memiliki usaha jual kerupuk mengaku mengalami penurunan drastis sebesar 50-70 persen bahkan terancam gulung tikar padahal ia harus membantu suami memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Tadinya ramai begitu corona, saya tadinya dapat keuntungan Rp50 ribu sekarang sudah hampir tiga bulan ini hanya Rp20 ribu - Rp30 ribu. Turun banget keuntungannya apalagi situasi pandemi jalan-jalan komplek ditutup selain bikin sepi yang beli, karena daya beli berkurang drastis," kata dia.
Baca juga: ACT bersama MUI Kota Bekasi salurkan bantuan pemuka agama
Dia mengaku minimnya penghasilan tersebut kerap kali tidak mampu menutupi modal usaha yang dijalakan sehingga terpaksa tidak berjualan. Melalui informasi yang diterima tentang program sedekah modal usaha ACT, ia pun tidak segan mendaftarkan usahanya dengan harapan mendapat bantuan modal usaha tanpa harus berutang.
"Iya, alhamdulillah dari kelompok pengajian saya dapat informasi program Sahabat UMI dari ACT Bekasi. Saya coba daftar dan ternyata disetujui dengan proses yang cepat, jadi sangat membantu saya untuk mulai lagi usaha yang sempat turun dan berhenti ini, saya ucapkan terima kasih ACT," kata Purwati yang tinggal di Jaka Sampurna, Bekasi Barat itu.(KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Kepala Cabang ACT Bekasi Ishaq Maulana mengatakan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ikut terpuruk akibat pandemi dengan menurunnya pendapatan harian untuk memutar modal.
"Tidak sedikit pelaku usaha kecil yang mengalami penurunan keuntungan secara drastis bahkan harus gulung tikar selama masa pandemi. Ini yang melatarbelakangi hadirnya program Sahabat UMI," kata Ishaq di Bekasi, Jumat.
Baca juga: ACT-JNE beri bantuan dapur umum COVID-19 Bekasi
Dia menjelaskan program Sahabat UMI menyasar para ibu pemilik usaha rumahan atau pedagang keliling yang menyokong ekonomi keluarga untuk bangkit di masa transisi atau era normal baru ini.
Ishaq menyebut terealisasinya program ini dilandaskan oleh beberapa fakta yang terjadi selama pandemi corona ini di antaranya terdapat sedikitnya 37.000 UMKM terdampak secara ekonomi berdasarkan laporan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
"Untuk di Bekasi sendiri saat ini sudah tersalurkan kepada 27 orang sejak 30 Mei 2020 hingga 3 Juni 2020 dengan bantuan yang diberikan untuk saat ini sebesar Rp500 ribu. Harapannya, setiap hari bisa bertambah orang yang terlibat. Hingga Desember 2020, satu juta pelapak yang akan bergabung menjadi Sahabat UMI," ungkapnya.
Beberapa usaha yang akan dibantu Sahabat UMI harus memenuhi kriteria di antaranya penggerak usahanya adalah perempuan dari keluarga prasejahtera dengan skala rumahan atau pedagang keliling, modal usaha di bawah Rp1 juta, produk siap jual bukan dropshipper atau barang ada jika ada pesanan.
Baca juga: ACT penuhi kebutuhan pangan warga Kota Bekasi lewat Humanity Care Line
Kemudian tidak mensyaratkan agunan fisik atau hal lainnya, wajib memiliki usaha dan pengalaman berjualan sebelumnya, tidak dalam proses atau pengajuan modal usaha dari lembaga lainnya, serta tidak menggunakan dana tambahan modal untuk kebutuhan pribadi.
"Salurkan donasi terbaik melalui bekasi.indonesiadermawan.id/SahabatUMI. Jadikan bantuan ini menjadi bentuk tanggung jawab dan kontribusi sosial kepada masyarakat demi mengembalikan perekonomian bangsa," kata Ishaq.
Salah satu penerima manfaat dari sahabat UMI ACT Bekasi Purwati (57) yang memiliki usaha jual kerupuk mengaku mengalami penurunan drastis sebesar 50-70 persen bahkan terancam gulung tikar padahal ia harus membantu suami memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Tadinya ramai begitu corona, saya tadinya dapat keuntungan Rp50 ribu sekarang sudah hampir tiga bulan ini hanya Rp20 ribu - Rp30 ribu. Turun banget keuntungannya apalagi situasi pandemi jalan-jalan komplek ditutup selain bikin sepi yang beli, karena daya beli berkurang drastis," kata dia.
Baca juga: ACT bersama MUI Kota Bekasi salurkan bantuan pemuka agama
Dia mengaku minimnya penghasilan tersebut kerap kali tidak mampu menutupi modal usaha yang dijalakan sehingga terpaksa tidak berjualan. Melalui informasi yang diterima tentang program sedekah modal usaha ACT, ia pun tidak segan mendaftarkan usahanya dengan harapan mendapat bantuan modal usaha tanpa harus berutang.
"Iya, alhamdulillah dari kelompok pengajian saya dapat informasi program Sahabat UMI dari ACT Bekasi. Saya coba daftar dan ternyata disetujui dengan proses yang cepat, jadi sangat membantu saya untuk mulai lagi usaha yang sempat turun dan berhenti ini, saya ucapkan terima kasih ACT," kata Purwati yang tinggal di Jaka Sampurna, Bekasi Barat itu.(KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020