Bogor, (Antaranews Bogor) - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, sinergitas pemerintah pusat dalam hal ini antara eksekutif, legislatif dan yudikatif sangat diharapkan masyarakat, dan harmoni tersebut akan berdampak baik bagi pemerintahan di daerah.

"Untuk pemerintahan yang baru, betul-betul berharap kedepan pemerintah baru bukan hanya presiden tetapi para kabinetnya, eksekutif, legislatif dan yudikatif ada sinergitas antara pusat yang berdampak ke daerah," kata Bima saat dimintai komentarnya terkait pelantikan presiden dan wakil presiden Indonesia ketujuh di Bogor, Senin.

Bima mengatakan, pemerintahan di daerah, khususnya masyarakat tidak ingin ada disharmoni antara pucuk pimpinan di era pemerintahan saat ini.

"Harapan hampir semua rakyat bagaimana eksekutif dan yudikatif atau parlemen bisa bersinergi, melanjutkan apa yang sudah tercapai dan membenahi apa yang belum terlaksana," katanya.

Menurut dia, pelantikan presiden terpilih merupakan harapan baru bagi masyarakat, oleh karena itu sangat besar harapannya pemimpin Indonesia kedepan dapat bersinergi dalam menjalankan roda pemerintahan.

Jelang pelantikan presiden dan wakil presiden berdampak pada suhu politik yang kian memanas berimbas terhadap perekonomian nasional, menurut Bima, mengantisipasi agar tidak ada gejolak di masyarakat diperlukan komunikasi yang berimbang.

"Di tingkat daerah hal itu sama juga mengajak mengambil inisiatif menguatkan silaturahmi sesama pimpinan unsur pimpinan dewan Muspida dan Pemda serta tokoh masyarakat, ini kunci kebersamaan pucuk pimpinan dan komunikasi," katanya.

Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan dilantik sebagai presiden ketujuh Republik Indonesia menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono. Pelantikan presiden akan digelar pukul 10.00 WIB di Istana Merdeka Jakarta.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014