Karawang, (Antaranews Bogor) - Bandeng menjadi komoditas utama perikanan budidaya yang digemari karena harganya terjangkau dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto, Kamis.

"Budidaya Bandeng mudah dilakukan dan dapat menjadi pilihan peningkatan pendapatan masyarakat pesisir," katanya, dalam siaran pers yang diterima Antara, di Karawang.

Menurut dia, sebagai salah satu komoditas unggulan dalam program industrialisasi perikanan budidaya, usaha budidaya bandeng diarahkan untuk memberikan produksi dengan nilai tambah dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan usahanya.

Bandeng itu sendiri merupakan salah satu spesies yang bisa dibudidayakan dengan spesies lain secara saling menguntungkan, seperti budidaya bandeng dan udang, serta bandeng dengan rumput laut gracilaria.

Atas hal tersebut, bisa mendorong efisiensi penggunaan pakan, mencegah serangan penyakit terhadap udang dan meningkatkan produktivitas lahan.

Untuk di Karawang, saat ini budidaya bandeng akan dilakukan terintegrasi dengan mangrove. Sehingga selain memberi nilai tambah pada usaha budidaya bandeng, juga mampu memberikan manfaat bagi lingkungan tambak dan sekitarnya.

Secara nasional, produksi ikan bandeng nasional pada 2012 mencapai 518,9 ribu ton dan data sementara produksi bandeng tahun 2013 mencapai 626,9 ribu ton. Sehingga terdapat peningkatan sekitar 20 persen.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014