Bogor, (Antaranews Bogor) - PT Kereta Api Indonesia menggandeng sejumlah bank untuk meluncurkan program elektronik parkir bagi penumpang kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek.

"Dengan peluncuran ini, pembayaran parkir di stasiun hanya boleh menggunakan uang elektronik, untuk tahap pertama parkir elektronik ini kita berlakukan di 23 stasiun," kata Direktur PT KAI Ignasius Jonan di sela-sela peluncuran e-parking di Stasiun Besar Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Jonan menjelaskan, secara bertahap seluruh stasiun wilayah Jabodetabek yang dikelola oleh PT KAI kedepan akan diberlakukan elektronik parkir tersebut.

Selain itu, KAI juga mempertimbangkan untuk memberlakukan penggunaan uang elektronik untuk kereta jarak jauh.

"Bertahap akan kita berlakukan di seluruh stasiun yang ada," kata Jonan.

Menurut Jonan, penggunaan pembayaran elektronik tersebut cukup efisien, praktis dan cepat sehingga dapat mengurangi jumlah antrean baik pintu keluar parkir stasiun.

Seperti di Stasiun Besar Bogor memiliki kapasitas parkir untuk 8.000 sepeda motor dan 1.500 kendaraan roda empat. Bila transaksi tunai masih diberlakukan, justru menimbulkan antrean cukup panjang.

"Bayangkan jika 100.000 penumpang naik dan turun di stasiun, kalau pakai uang kembalian panjang antreannya. Dengan transaksi non tunai ini, arus penumpang jadi lancar dan cepat," katanya.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Rosmaya Hadi mengatakan, PT KAI telah menjadi pioner sebagai penerapan Gerakan Nasional Non Tunai di sektor transportasi.

Menurut Rosmaya, apa yang dilakukan PT KAI sejalan dengan yang diharapkan Bank Indonesia dengan meningkatkan transaksi non tunai, agar masyarakat lebih aman efisien, lancar.

"PT KAI menjadi pioner untuk pembayaran non tunai di bidang transportasi," katanya.

Rosmaya menambahkan, Bank Indonesia sejak 4 Agustus lalu telah mencanangkan Nasional Non Tunai bertujuan untuk mendorong masyarakat yang biasa menggunakan uang tunai untuk mengGerakan gunakan instrumen lain dalam transaksi non tunai.

"Karena banyak manfaatnya, dari sisi keamanan. Alat pembayaran elektronik sangat cocok digunakan oleh masyarakat karena untuk pembayaran yang kecil-kecil sehingga digunakan berkali-kali lebih efisien," katanya.

Elektronik Parkir yang diluncurkan oleh PT KAI menggandeng empat perbankan yakni Flazz dari BCA, Brizzi dari BRI, e-Money dari Mandiri dan TopCash dari BNI.

Parkir dikelola oleh PT Reska Multi Usaha (RMU) selaku anak perusahaan PT KAI.

Direktur Operasi PT RMU Porwanto Handri menyebutkan, kartu pembayaran elektronik yang dikeluarkan oleh masing-masing bank memiliki fungsi ganda sebagai kartu pembayaran parkir juga untuk pembayaran tiket masuk kereta.

"Selama saldonya mencukupi, uang elektronik tersebut bisa langsung digunakan untuk KRL, jadi tidak perlu ngantre beli tiket lagi," katanya.

Tidak hanya uang elektronik yang diterbitkan oleh masing-masing yang dapat berfungsi sebagai elektronik parkir. Kartu multitrip yang sudah digunakan oleh pengguna kereta api juga sudah dirancang sebagai kartu pembayaran parkir.

Terkait keamanan, lanjut Porwanto, kartu elektronik tersebut tidak dapat digunakan oleh pihak kedua, karena sudah terprogram secara komputerisasi.

"Jadi misalnya mbak pergi berdua terus mbak masuk pake kartu uang elektronik tadi, dan teman mbak tidak bawa tiket dan dia gunakan kartu mbak itu tidak bisa, komputer akan memberikan peringatan karena kartu ini belum keluar dari daerah tujuannya," kata Porwanto.

Ia mengatakan, penerpaan elektronik parkir telah dilakukan sejak satu bulan lalu di Stasiun Besar Bogor. Awalnya penerapan aturan baru tersebut menuai protes penumpang KRL. Namun, saat ini jumlah pengguna kartu elektronik meningkat mencapai 5.000 lebih.

"Karena transaksi cepat hanya butuh waktu 7 detik untuk transaksi dan tiga detik langsung keluar dari parkir," katanya.

Porwanto menambahkan, dengan diberlakukannya elektronik parkir di Stasiun Bogor, maka kendaraan yang masuk hanya boleh menggunakan uang elektronik. Sedangkan saat keluar dari parkiran bisa menggunakan uang tunai, hal ini untuk mengantisipasi saldo kartu yang habis tanpa dicek oleh pemiliknya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014