Warga Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meminta perhatian pemerintah kabupaten agar dapat melakukan perbaikan jalan yang dalam kondisi rusak berat.
"Sedih mas, seperti tidak diperhatikan pemerintah. Padahal kami tinggal di dekat ibu kota (Jakarta) tapi kayak langit dan bumi ibaratnya. Karena di sini masih ada jalan seperti ini," ucap seorang warga Desa Pantai Bahagia Sardi (31) kepada ANTARA, Rabu.
Baca juga: PUPR Bekasi lakukan perbaikan jalan Tegal Danas
Dia mengungkapkan kondisi jalan yang berlokasi di Kampung Belukbuk RT 001/002 Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong itu sebenarnya sudah tidak layak untuk dilintasi kendaraan.
"Kalau tidak rusak kendaraan kami ya kotor kena lumpur, semakin hari semakin parah kondisinya," katanya.
Jalan sepanjang 2,5 kilometer dengan lebar 6 meter itu hingga kini belum diaspal bahkan saat hujan turun kondisinya mirip kubangan penuh tanah liat yang becek.
Baca juga: Warga Bekasi memerbaiki kerusakan jalan secara swadaya
Sardi meminta pihak terkait untuk segera memperbaiki jalan tersebut sebab jalan itu menjadi satu-satunya akses yang dapat dilintasi warga sehari-hari saat pergi bekerja maupun sepulang kerja.
"Pengennya sih Pemda Bekasi segera turun tangan perbaiki jalan ini tapi kalau pemda tidak mau ya siapa saja yang bersedia perbaiki, kami akan sangat berterima kasih, mau itu perusahaan, pengusaha, ataupun pihak lainnya," kata dia. Camat Muaragembong Lukman Hakim mengatakan jalan tersebut semula hanyalah jalan tanah namun kini sudah diberi batu kapur.
"Ya memang saya akui kondisinya sangat memprihatinkan, semoga segera diperbaiki," katanya.
Baca juga: Hati-hati, ada bagian Jalan Inspeksi Kalimalang di Bekasi amblas
Lukman mengaku telah mengusulkan perbaikan jalan tersebut kepada pemerintah daerah dan sudah mendapat atensi hanya saja perbaikan yang diinginkan warganya itu hingga kini belum terealisasi.
"Apalagi dengan adanya pandemi COVID-19 saat ini, sepertinya konsentrasi pemerintah daerah tertuju pada penanganan virus itu tapi saya tetap masih optimistis pemda akan segera perbaiki jalan yang dikeluhkan warga sejak lama ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Sedih mas, seperti tidak diperhatikan pemerintah. Padahal kami tinggal di dekat ibu kota (Jakarta) tapi kayak langit dan bumi ibaratnya. Karena di sini masih ada jalan seperti ini," ucap seorang warga Desa Pantai Bahagia Sardi (31) kepada ANTARA, Rabu.
Baca juga: PUPR Bekasi lakukan perbaikan jalan Tegal Danas
Dia mengungkapkan kondisi jalan yang berlokasi di Kampung Belukbuk RT 001/002 Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong itu sebenarnya sudah tidak layak untuk dilintasi kendaraan.
"Kalau tidak rusak kendaraan kami ya kotor kena lumpur, semakin hari semakin parah kondisinya," katanya.
Jalan sepanjang 2,5 kilometer dengan lebar 6 meter itu hingga kini belum diaspal bahkan saat hujan turun kondisinya mirip kubangan penuh tanah liat yang becek.
Baca juga: Warga Bekasi memerbaiki kerusakan jalan secara swadaya
Sardi meminta pihak terkait untuk segera memperbaiki jalan tersebut sebab jalan itu menjadi satu-satunya akses yang dapat dilintasi warga sehari-hari saat pergi bekerja maupun sepulang kerja.
"Pengennya sih Pemda Bekasi segera turun tangan perbaiki jalan ini tapi kalau pemda tidak mau ya siapa saja yang bersedia perbaiki, kami akan sangat berterima kasih, mau itu perusahaan, pengusaha, ataupun pihak lainnya," kata dia. Camat Muaragembong Lukman Hakim mengatakan jalan tersebut semula hanyalah jalan tanah namun kini sudah diberi batu kapur.
"Ya memang saya akui kondisinya sangat memprihatinkan, semoga segera diperbaiki," katanya.
Baca juga: Hati-hati, ada bagian Jalan Inspeksi Kalimalang di Bekasi amblas
Lukman mengaku telah mengusulkan perbaikan jalan tersebut kepada pemerintah daerah dan sudah mendapat atensi hanya saja perbaikan yang diinginkan warganya itu hingga kini belum terealisasi.
"Apalagi dengan adanya pandemi COVID-19 saat ini, sepertinya konsentrasi pemerintah daerah tertuju pada penanganan virus itu tapi saya tetap masih optimistis pemda akan segera perbaiki jalan yang dikeluhkan warga sejak lama ini," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020