Promotor juara dunia tinju kelas berat Anthony Joshua, Eddie Hearn, berencana menyelenggarakan pertarungan tinju di taman di belakang rumahnya sendiri begitu tinju profesional bisa kembali digelar pada Juli setelah lockdown COVID-19.
Rumah mansion dan markas besar Hearn di Brentwood di sebelah timur laut London, punya lapangan yang luas dan dia sudah berkata kepada Daily Mail, Sabtu, bahwa dia mempertimbangkan tarung malam dalam empat akhir pekan berturut-turut dalam skenario tanpa penonton.
"Ini misi besar. Kami akan mengubah markas besar kami di sini menjadi sebuah venue outdoor untuk melangsungkan pertarungan tinju, dengan kanopi penuh di tengah taman dan ring yang menghadap London," kata bos Matchroom ini seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Promotor: Joshua bertarung tanpa penonton sebagai pilihan yang terakhir
"Coba bayangkan. Saat itu musim panas, rumah semua cerah, Anda menyaksikan Canary Wharf di kejauhan dan kembang api meletup. Lalu di atas bukit berjalanlah Dillian Whyte dan Alexander Povetkin untuk pertarungan besar di padang rumput saya."
Fewan Pengawas Tinju Inggris (BBBofC) berharap bisa melanjutkan lagi turnamen tinju profesional di Inggris mulai Juli tetapi dengan aturan-aturan yang ketat dan tak boleh ada penonton.
Di antara aturan yang dibahas termasuk keharusan mengenakan pelindung wajah oleh petinju selama naik ring dan dilarang meludah di ring.
Baca juga: Pertarungan tinju Joshua vs Pulev ditunda karena COVID-19
Whyte dan Povetkin yang asal Rusia mestinya bertarung di Manchester pada 2 Mei untuk perebutan sabuk gelar juara dunia kelas berat WBC, tapi ditangguhkan setelah BBBofC melarang semua pertarungan tinju gara-gara pandemi COVID-19.
Daily Mail melaporkan bahwa Hearn juga ingin menggelar pertarungan memperebutkan gelar juara dunia antar sesama petinju putri Inggris, yakni juara dunia kelas super bulu putri WBC Terri Harper melawan Natasha Jonas pertengahan Juli sebelum pertemuan Whyte dan Povetkin pada Agustus.
"Kami sedang membuat ruang ganti untuk petinju, membuat ruangan untuk ring walk, dan memikirkan bagaimana kami bisa melakukan semua yang dibutuhkan untuk produksi semacam ini dengan sesedikit mungkin orang," tutup Hearn.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Rumah mansion dan markas besar Hearn di Brentwood di sebelah timur laut London, punya lapangan yang luas dan dia sudah berkata kepada Daily Mail, Sabtu, bahwa dia mempertimbangkan tarung malam dalam empat akhir pekan berturut-turut dalam skenario tanpa penonton.
"Ini misi besar. Kami akan mengubah markas besar kami di sini menjadi sebuah venue outdoor untuk melangsungkan pertarungan tinju, dengan kanopi penuh di tengah taman dan ring yang menghadap London," kata bos Matchroom ini seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Promotor: Joshua bertarung tanpa penonton sebagai pilihan yang terakhir
"Coba bayangkan. Saat itu musim panas, rumah semua cerah, Anda menyaksikan Canary Wharf di kejauhan dan kembang api meletup. Lalu di atas bukit berjalanlah Dillian Whyte dan Alexander Povetkin untuk pertarungan besar di padang rumput saya."
Fewan Pengawas Tinju Inggris (BBBofC) berharap bisa melanjutkan lagi turnamen tinju profesional di Inggris mulai Juli tetapi dengan aturan-aturan yang ketat dan tak boleh ada penonton.
Di antara aturan yang dibahas termasuk keharusan mengenakan pelindung wajah oleh petinju selama naik ring dan dilarang meludah di ring.
Baca juga: Pertarungan tinju Joshua vs Pulev ditunda karena COVID-19
Whyte dan Povetkin yang asal Rusia mestinya bertarung di Manchester pada 2 Mei untuk perebutan sabuk gelar juara dunia kelas berat WBC, tapi ditangguhkan setelah BBBofC melarang semua pertarungan tinju gara-gara pandemi COVID-19.
Daily Mail melaporkan bahwa Hearn juga ingin menggelar pertarungan memperebutkan gelar juara dunia antar sesama petinju putri Inggris, yakni juara dunia kelas super bulu putri WBC Terri Harper melawan Natasha Jonas pertengahan Juli sebelum pertemuan Whyte dan Povetkin pada Agustus.
"Kami sedang membuat ruang ganti untuk petinju, membuat ruangan untuk ring walk, dan memikirkan bagaimana kami bisa melakukan semua yang dibutuhkan untuk produksi semacam ini dengan sesedikit mungkin orang," tutup Hearn.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020