Cibinong, (Antaranews Bogor) - Jenazah Endang Bobi (54) sopir bus Karunia Bakti yang mengalami kecelakaan di Tol Jagorawi KM 26/600 dijemput oleh pihak keluarganya, Jumat malam.
"Kami kerabat dekatnya yang tinggal di Jakarta, karena keluarganya di Garut tidak bisa datang ke sini (RS Sentra Medika-red) jadi kami mewakili keluarga untuk menjemput jenazah," kata Asep Suparna, saat ditemui di RS Sentra Medika.
Asep mengatakan, saat ini jenazah korban masih berada di rumah duka RS Sentar Medika. Menurut petugas, pihak keluarga dapat membawa pulang jenazahnya setelah mengurus persyaratan di bagian IGD.
"Tadi dari kamar mayat kami disuruh ke IGD, sekarang kami lagi menunggu. Karena rencananya malam ini mau dibawa pulang ke Garut," kata Asep yang datang berdua dengan rekannya.
Menurut Asep, Endang merupakan supir senior yang telah puluhan tahun menjadi supir bus. Korban tinggal di Garut, setiap hari pulang pergi membawa penumpang Jakarta-Garut.
Asep mengatakan pihak keluarga telah ikhlas menerima kejadian dan meminta jenazah korban untuk segera dipulangkan ke kampung halaman.
"Karena di Garut sudah siap-siap bikin tahlilan, kita inginkan malam ini langsung dibawa ke Garut," katanya.
Bus Karunia Bakti Z 7853 D yang dikendarai Endang Boby bertabrakan dengan truk fuso B 9785 TF yang mengalami pecah ban dan menabrak pembatas jalan hingga melintang di arah berlawanan. Selain itu sebuah mobil Pajero Sport B 1380 EJA juga ikut mengalami kecelakaan setelah menghindari dari truf fuso yang mengalami pecah ban.
Selain Endang Boby, korban meninggal dunia lainnya Kandar (69) warga Hegarmanah Cianjur merupakan penumpang bis, Nisa (5) alamat Cisarua juga penumpang bus. Korban lainnya Wasjan warga Kampung Mauk Desa Tanjung Anom Tenggerang adalah supir truk fuso yang naas.
Kecelakaan tersebut selain menyebabkan empat orang meninggal dunia, empat korban lainnya mengalami luka berat dan 20 orang mengalami luka ringan di rawat di RS Sentra Medika Cibinong.
Empat korban luka berat yakni Beni Hartono (52) warga Bendungan Hilir Tanah Abang, Tete (55) warga Cilawu Tasikmalaya, A Saepudin (59) warga Kampng Lio Cianjur, dan Arka Hendra (25) warga Hanjarwar Cianjur.
Hingga berita ini diturunkan sejumlah sanak keluarga korban mulai berdatangan untuk melihat keluarganya yang menjadi korban bus naas tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Kami kerabat dekatnya yang tinggal di Jakarta, karena keluarganya di Garut tidak bisa datang ke sini (RS Sentra Medika-red) jadi kami mewakili keluarga untuk menjemput jenazah," kata Asep Suparna, saat ditemui di RS Sentra Medika.
Asep mengatakan, saat ini jenazah korban masih berada di rumah duka RS Sentar Medika. Menurut petugas, pihak keluarga dapat membawa pulang jenazahnya setelah mengurus persyaratan di bagian IGD.
"Tadi dari kamar mayat kami disuruh ke IGD, sekarang kami lagi menunggu. Karena rencananya malam ini mau dibawa pulang ke Garut," kata Asep yang datang berdua dengan rekannya.
Menurut Asep, Endang merupakan supir senior yang telah puluhan tahun menjadi supir bus. Korban tinggal di Garut, setiap hari pulang pergi membawa penumpang Jakarta-Garut.
Asep mengatakan pihak keluarga telah ikhlas menerima kejadian dan meminta jenazah korban untuk segera dipulangkan ke kampung halaman.
"Karena di Garut sudah siap-siap bikin tahlilan, kita inginkan malam ini langsung dibawa ke Garut," katanya.
Bus Karunia Bakti Z 7853 D yang dikendarai Endang Boby bertabrakan dengan truk fuso B 9785 TF yang mengalami pecah ban dan menabrak pembatas jalan hingga melintang di arah berlawanan. Selain itu sebuah mobil Pajero Sport B 1380 EJA juga ikut mengalami kecelakaan setelah menghindari dari truf fuso yang mengalami pecah ban.
Selain Endang Boby, korban meninggal dunia lainnya Kandar (69) warga Hegarmanah Cianjur merupakan penumpang bis, Nisa (5) alamat Cisarua juga penumpang bus. Korban lainnya Wasjan warga Kampung Mauk Desa Tanjung Anom Tenggerang adalah supir truk fuso yang naas.
Kecelakaan tersebut selain menyebabkan empat orang meninggal dunia, empat korban lainnya mengalami luka berat dan 20 orang mengalami luka ringan di rawat di RS Sentra Medika Cibinong.
Empat korban luka berat yakni Beni Hartono (52) warga Bendungan Hilir Tanah Abang, Tete (55) warga Cilawu Tasikmalaya, A Saepudin (59) warga Kampng Lio Cianjur, dan Arka Hendra (25) warga Hanjarwar Cianjur.
Hingga berita ini diturunkan sejumlah sanak keluarga korban mulai berdatangan untuk melihat keluarganya yang menjadi korban bus naas tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014