Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan menemukan 12 kasus reaktif COVID-19 saat melakukan tes cepat (rapid test) kepada 197 warga Kota Bogor berstatus orang dalam pemantauan dan orang dengan risiko (ODP-ODR).

"12 orang yang hasil tesnya reaktif diarahkan untuk mengikuti tes lanjutan yakni tes swab di RSUD Kota Bogor untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim melalui telepon selulernya, di Kota Bogor, Kamis.

Baca juga: Hasil "rapid test" di Pasar Bogor pada 197 orang seluruhnya negatif
Baca juga: Rapid test, Relawan Indonesia Bersatu menjemput bola ke kelurahan

Dinas Kesehatan Kota Bogor melaksanakan tes cepat di Komplek Gelanggang Olah Raga (GOR) Pajajaran Kota Bogor dengan pola tanpa turun dari kendaraan, baik motor maupun mobil (drive thru) pada Rabu (6/5), diikuti 197 orang.

Petugas dari Dinas Kesehatan mendatangi mereka dan melakukan tes yakni mengukur temperatur tubuh menggunakan thermogun dan mengambil sampel darah untuk pengujian tes cepat.

Seperti pelaksanaan beberapa kali tes sejenis sebelumnya, peserta yang sudah diambil sampel darahnya menunggu sekitar 10-15 menit untuk mengetahui hasilnya, apakah negatif atau reaktif.

Baca juga: Kota Bogor kembali laksanakan rapid test kepada 250 ODP-ODR
Baca juga: Polres Bogor dapat bantuan 2.000 alat rapid test

Sebelumnya, Dedie mengatakan, hasil reaktif pada tes cepat belum pasti positif COVID-19 tapi masih harus menjalani tes lanjutan yang lebih akurat yakni tes swab, untuk memastikan, positif atau negatif.

"Tes swab dilakukan di RSUD Kota Bogor," katanya.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020