Bogor, (Antaranews Bogor) - Sejumlah seniman dan budayawan mendukung rencana Pemerintah Kota Bogor Jawa Barat untuk menjadikan bekas Rumah Potong Hewan (RPH) di Jalan Pemuda sebagai lokasi gedung kesenian bertaraf internasional.

"Sudah selayaknya Kota Bogor memiliki gedung kesenian yang representatif, untuk mendukung kreativitas para seniman agar terus berekspresi," kata Sambas dari Dewan Kesenian Kota Bogor, kepada Antara, Kamis.

Sambas menyebutkan, rencana pembangunan gedung kesenian bertaraf internasional oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah bergulir sejak masa kepemimpinan Wakil Gubernur Dede Yusuf yakni tahun 2012.

Pembangunan dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sementara sejumlah kebupaten kota yang akan dibangun gedung kesenian cukup menyediakan lahannya.

"Pada saat itu masa pemerintahan Wali Kota Diani Budiarto ditunjuklah lahan di kawasan Bogor Selatan. Yang saat ini sudah berdiri kawasan bermain milik swasta," kata Sambas.

Dedy Mizwar yang menjabat Wakil Gubernur, mempertanyakan kembali dimana lahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan Gedung Kesenian. Karena lahan awal sudah berdiri wahana hiburan, Pemerintah Kota Bogor menunjuk area bekas RPH yang terdapat di Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal.

Menurut Sambas, gedung kesenian Kemuning Gading yang saat ini dimiliki oleh Pemerintah Kota Bogor sudah representatif hanya saja lokasinya yang berada di tengah-tengah pusat pemerintahan membuat kurang mendukung aktivitas para seniman.

"Kami sangat bersyukur Pemerintah Jawa Barat akan membangun Gedung Kesenian yang baru, karena selama ini aktivitas berkesenian dan berkebudayaan di Kota Bogor sangat terbatas. Kita menginginkan gedung kesenian nantinya, memiliki kapasitas sebagai museum seni dan budaya," katanya.

Sementara itu Ketua Perhimpunan Pedalangan Indonesia (Pepadi) yang juga mantan Kepala Bidang Kebudayaan Kota Bogor, Shahlan Rasyidi menilai, penunjukkan bekas RPH sebagai lokasi gedung kesenian sudah sebagai hal yang tepat.

Menurutnya, bekas RPH di Jalan Pemuda tersebut memiliki nilai sejarah yang akan memberikan nilai lebih terhadap keberadaan Gedung Kesenian di Kota Bogor.

"Karena RPH jalan Pemuda ini merupakan RPH pertama di Indonesia yang dibangun di masa Pemerintahan Belanda," kata Shahlan.

Selain itu, lanjut Shahlan, saat menjabat sebagai Kepala Bidang Kebudayaan, RPH Jalan Pemuda tercatat sebagai benda cakar budaya, karena memiliki nilai sejarah peninggalan pada masa dahulu.

Ia lebih setuju jika RPH tersebut dijadikan sebagai Gedung Kesenian yang dilengkapi dengan sejumlah museum seperti peninggalan benda cagar budaya, museum kesenian dan musemuam RPH yang akan memajang sejumlah benda-benda penjanggalan hewan yang pertama kali dimiliki Indonesia.

"Dari pada dijadikan area gedung DPRD, lebih bagus kita menjaga keaslian RPH tersebut dan menjadikannya gedung kesenian," kata Shahlan.

Shahlan berpesan agar, pembangunan gedung kesenian di bekas RPH tersebut tidak membongkar bangunan yang sudah ada, mengingat nilai sejarah yang ada pada setiap unit bangunan yang terdapat di bekas RPH pertama di Indonesia tersebut.

Shahlan menambahkan, pihaknya tidak menyoalkan bila sebagaian dari 1,4 hektar lahan bekas RPH tersebut dijadikan gedung DPRD.

"Justru lebih baik lagi, kita bisa menata dan mengatur tata letak bangunan agar kegiatan kesenian dan kegiatan anggota dewan tidak mengganggu aktivitas masing-masing," kata Shahlan.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar bertemu Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto untuk membahas rencana pembangunan gedung kesenian sekaligus meninjau lokasi pembangunannya, Selasa (9/9).

Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pembahasan dengan Wakil Gubernur seperti gayung bersambut karena kedua belah pihak sama-sama memiliki janji kepada masyarakat terkait gedung kesenian.

"Kita ingin ada gedung kesenian, yang penting ada lahannya, kita juga sudah menyediakan lokasi lahan di bekas RPH jalan Pemuda, dan sudah ditinjau langsung oleh Wakil Gubernur," kata Bima.

Bima mengatakan, pihaknya memiliki konsep nantinya gedung kesenian yang akan dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak hanya sebagai tempat pertunjukkan, tetapi juga dilengkapi fasilitas penunjang lainnya, seperti galeri seni, dan berkreatifitas.

"Harapannya jangan sampai anak-anak kreatif Kota Bogor lari ke Jakarta. Kita harus menampung mereka semua," kata Bima.

Bima juga tidak mempersoalkan jika di lahan bekas RPH juga akan dibangun Gedung DPRD. Menurutnya, sangat bagus sehingga para anggota dewan lebih berbudaya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014