Bekasi, (Antaranews Bogor) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengimbau masyarakat untuk membeli hewan kurban yang telah lolos verifikasi oleh tim pengawas.
"Kami menyematkan pin Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi pada hewan kurban yang telah lolos verifikasi," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti, di Bekasi, Rabu.
Menurutnya, Dispera telah melakukan vaksinasi dan pemberian obat cacing terhadap 300 ekor kambing dan domba yang akan dijual menjelang Hari Raya Lebaran Haji ini.
"Jauh-jauh hari, kita sudah lakukan penyuntikan hewan. Pemberian obat cacing sudah dilakukan sejak bulan bulan Juni, sehingga kondisi saat ini sudah layak dijadikan hewan kurban," katanya.
Pihaknya mengaku telah menyebar tim pengawas hewan kurban di 12 kecamatan setempat untuk mengecek kesehatan fisik hewan kurban.
"Kita hanya periksa kulit hewan, sedangkan daging sulit dinyatakan tidak sehat. Biasanya kalau fisiknya bagus dan memenuhi persyaratan, dagingnya juga sehat," ujarnya.
Namun demikian, pihaknya mengimbau agar konsumen tetap teliti dalam memilih hewan kurban yang akan dibeli.
Alasannya, daging hewan kurban mengandung residu berbahaya yang secara fisik memang tidak tampak.
"Berdasarkan pengalaman para penjual dan pembeli hewan kurban, mereka sudah pintar dalam memilih hewan yang sehat," ujarnya.
Dispera Kota Bekasi mencatat, kambing yang dijual di wilayahnya berasal dari Jawa Tengah dan domba berasal dari Jawa Barat seperti Tasikmalaya.
Sedangkan sapi didatangkan dari wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat serta Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Kami menyematkan pin Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi pada hewan kurban yang telah lolos verifikasi," kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti, di Bekasi, Rabu.
Menurutnya, Dispera telah melakukan vaksinasi dan pemberian obat cacing terhadap 300 ekor kambing dan domba yang akan dijual menjelang Hari Raya Lebaran Haji ini.
"Jauh-jauh hari, kita sudah lakukan penyuntikan hewan. Pemberian obat cacing sudah dilakukan sejak bulan bulan Juni, sehingga kondisi saat ini sudah layak dijadikan hewan kurban," katanya.
Pihaknya mengaku telah menyebar tim pengawas hewan kurban di 12 kecamatan setempat untuk mengecek kesehatan fisik hewan kurban.
"Kita hanya periksa kulit hewan, sedangkan daging sulit dinyatakan tidak sehat. Biasanya kalau fisiknya bagus dan memenuhi persyaratan, dagingnya juga sehat," ujarnya.
Namun demikian, pihaknya mengimbau agar konsumen tetap teliti dalam memilih hewan kurban yang akan dibeli.
Alasannya, daging hewan kurban mengandung residu berbahaya yang secara fisik memang tidak tampak.
"Berdasarkan pengalaman para penjual dan pembeli hewan kurban, mereka sudah pintar dalam memilih hewan yang sehat," ujarnya.
Dispera Kota Bekasi mencatat, kambing yang dijual di wilayahnya berasal dari Jawa Tengah dan domba berasal dari Jawa Barat seperti Tasikmalaya.
Sedangkan sapi didatangkan dari wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat serta Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014