Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada hari Jumat melaporkan 1.062.446 kasus positif COVID-19, meningkat 30.787 kasus dari jumlah sebelumnya.

CDC juga mengatakan jumlah kematian telah meningkat sebesar 2.349 menjadi 62.406.

CDC melaporkan jumlah kasus penyakit pernapasan, dengan nama resmi COVID-19 dan disebabkan oleh virus corona jenis baru tersebut, pada 30 April pukul 16.00 Waktu Timur.

Baca juga: China tak tertarik ikut campur dengan pilpres AS

Lembaga itu membandingkan angka pada Jumat dengan data pada satu hari sebelumnya.

Angka yang dirilis CDC tidak berarti mewakili kasus COVID-19 yang dilaporkan oleh masing-masing negara bagian.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku yakin bahwa virus corona mungkin berasal dari sebuah laboratorium virologi China namun menolak menjelaskan buktinya.

Baca juga: Soal COVID-19, Hikmahanto sebut tidak mudah bagi siapapun menggugat China

Pernyataan Trump itu meningkatkan ketegangan dengan Beijing mengenai asal mula virus mematikan tersebut

Trump tidak berbasa-basi saat konferensi pers di Gedung Putih pada Kamis (30/4) ketika ia ditanya apakah ia sudah melihat bukti yang membuatnya punya "keyakinan tingkat tinggi" bahwa virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan.

"Ya, ya, sudah," kata Trump, tanpa memberikan penjelasan. "Saya tidak bisa mengatakannya kepada Anda. Saya tidak diperbolehkan memberi tahu Anda soal itu."

Baca juga: Donald Trump mengklaim tahu keadaan Kim Jong Un

Institut Virologi Wuhan, yang mendapat dukungan pemerintah China, membantah tuduhan tersebut dan pejabat AS lainnya meremehkan dugaan tersebut. Banyak ahli yakin virus tersebut bersumber dari sebuah pasar satwa liar di Wuhan dan menular dari hewan ke manusia.

Reuters.

Pewarta: Azis Kurmala

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020