Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada awal pekan masih berpeluang menguat seiring mulai stabilnya harga minyak dunia.

Pada pukul 10.07 WIB, rupiah masih melemah 80 poin atau 0,52 persen menjadi Rp15.480 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.400 per dolar AS.

"Rupiah bisa menguat hari ini mengikuti momentum penguatan yang didapat di akhir pekan lalu," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.

Menurut Ariston, sentimen positif datang dari harga minyak mentah yang mulai stabil. Harga minyak mentah membaik di akhir pekan lalu, dimana West Texas Intermediate (WTI) naik 2,7 persen ke 16,9 dolar AS per barel dan Brent naik 0,5 persen ke 21,4 per dolar AS per barel.

Sentimen positif lainnya yaitu lockdown di beberapa negara pandemi COVID-19 yang akan segera dibuka.

Baca juga: Harga emas Antam turun Rp4.000 menjadi Rp939.000/gram

Selain itu, ada isu Bank Sentral Jepang Bank of Japan (BoJ) yang mempertimbangkan stimulus pembelian obligasi tanpa batas. BoJ akan mengumumkan hasil rapat moneternya Selasa besok.

Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.300 per dolar AS hingga Rp15.550 per dolar AS.

Sementara itu, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.360 per dolar AS hingga Rp15.510 per dolar AS.

Baca juga: Suami bekerja di RS Wisma Atlet, istri dan dua anaknya positif corona

"Dalam perdagangan Senin ini, rupiah kemungkinan masih akan bergolak. Walaupun dibuka melemah, tetapi kemungkinan ditutup menguat," ujar Ibrahim.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp15.591 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp15.553 per dolar AS.

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020