Bogor, 23/2 (ANTARA) - Jenazah Ravi bin Sulaiman (5), korban jembatan runtuh di Bogor, Jawa Barat, Rabu ditemukan tim SAR gabungan dalam posisi tersangkut di batu pinggir Sungai Cihideung dengan posisi tangan memeluk batu dan tertutup sampah.

Penemuan mayat diketahui oleh tim SAR Posko I yang terdiri atas Delta Brimob II, SAR Rafting, PT Antam dan sejumlah relawan berjumlah 30 orang yang melakukan penyisiran dari tempat kejadian perkara di jembatan bambu Cidua, Kampung Pabuaran Kaum, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea hingga Gunung Leutik.

"Jenazah ditemukan tersangkut batuan di antara sampah-sampah. Posisinya melingkar dengan badan ke arah batu dan tangan lurus ke atas kepala seperti sedang memeluk batu yang menahannya," kata Kurawa, seorang relawan kepada ANTARA, saat ditemui di posko Satkorlak Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Menurut Kurawa, penemuan mayat terjadi setelah tim SAR istirahat makan siang.

Dalam perjalanan ingin melanjutkan pencarian, tim SAR mencium bau busuk yang awalnya dikira berasal dari bau gas manusia.

"Awalnya saya mengira ada yang kentut. Lalu saya tanya ke teman-teman tidak ada yang mengaku. Kita berfirasat di sini ada mayat," katanya.

Kurawa bersama anggota tim SAR lainnya pun mencari asal bau busuk tersebut, hingga akhirnya perhatian tertuju pada sebuah palung yang terdapat batu besar dan tertutup sampah tepatnya di Kampung Cikapas, Leuwi Ponggokan berjarak sekitar empat kilometer dari TKP.

Bau busuk di sekitar palung semakin kuat. Tim SAR lalu mencoba mencari dengan menyibak sampah-sampah yang menutup permukaan.

"Ternyata benar, di bawah sampah ada jenazah satu korban yang tersangkut di batu," katanya.

Pukul 11.50 WIB korban dievakuasi oleh petugas. Kondisi jenazah sudah bengkak dan pucat. Jasad korban masih dikenali dari pakainnya maski sudah robet dan tidak utuh lagi.

Saat ditemukan, wajah korban tertutup oleh bajur kemeja batik sekolah dengan celana kotak-kotak pendek yang masih menempel di tubuh mungilnya.

Korban lalu dibawa ke RSUD Leuwiliang untuk diidentifikasi dan diserahkan kepad keluarganya.

Jenazah Ravi, satu dari delapan korban hanyut dalam peristiwa runtuhnya jembatan bambu Cidua di Kampung Pabuaran Kaum, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea.

Korban satu-satunya korban laki-laki yang masih berusia lima tahun. Ravi merupakan adik dari Eka bin Sulaiman yang juga turut menjadi korban.

Jenazah Ravi ditemukan tim SAR di hari keempat pencarian korban hanyut Jembatan Bambu Cidua Bogor.

Kepala Seksi Logistik dan Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Aksomo mengatakan, di hari ke empat pencarian korban, jumlah korban yang ditemukan sebanyak enam orang.

"Jadi masih ada dua jenazah lagi yang belum kita temukan yakni Dini binti Junaidi dan Jahra binti Engkos," katanya.

Untuk selanjutnya, kata Budi, pencarian akan kembali dilanjutkan Kamis (23/2) pagi dengan konsentrasi pencarian dilakukan di sekitar TKP hingga Rancabungur.

"Kita akan intensifkan penyelaman dan penyisiran di pinggiran sungai. Karena dilihat dari lokasi penemuan kita sudah menemukan tiga korban di lokasi yang sama yakni tidak jauh dari TKP kejadian," katanya.

Budi menampahkan, pencarian akan lebih dioptimalkan mengingat jumlah tim SAR yang terus bertambah hingga kini mencapai 504 orang yang berasal dari 39 unsur seperti TNI/Polri, Tagana, BPBD, BNPB, Basarnas, Rapi, Polmas Bogor Raya, Pemadam Kebakaran, Satpol PP, Delta Brimob II, dan sejumlah relawan dari mahasiswa dan organisasi pencinta alam.

Laily R

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012