PT Kresna Kusuma Dyandra Marga selaku operator jalan tol milik PT Waskita Toll Road turut aktif melakukan antisipasi pencegahan penyebaran Coronavirus disease 2019 (COVID-19) lewat simulasi penanganan pengguna jalan tol yang diduga terpapar virus corona.
"Kegiatan simulasi di ruas jalan tol Becakayu KM 10+600 Bekasi arah ke Jakarta ini melibatkan petugas kepolisian. Kita ingin memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan," kata Direktur Teknik dan Operasi PT KKDM Ayuda Prihantoro di Bekasi, Selasa.
Selain petugas kepolisian dan 40 personel PT KKDM, simulasi ini juga melibatkan petugas Mobile Customer Service dan petugas medis, serta petugas Patroli Jalan Raya (PJR).
Baca juga: Akses keluar tol Rawa Bokor akan ditutup mulai 1 April 2020
Pelaksanaan simulasi diawali dengan taklimat petugas kemudian dilanjutkan dengan penyampaian skenario simulasi, pelaksanaan tugas, penyelamatan pasien terduga COVID-19 ke rumah sakit rujukan, hingga penyemprotan disinfektan untuk semua petugas dan kendaraan operasional yang terlibat.
"Hal ini dilakukan guna memastikan petugas dan kendaraan dalam keadaan steril dari COVID-19 sehingga dapat mengantisipasi penularan kepada petugas lainnya," kata Yuda.
Dia mengatakan simulasi ini dilakukan untuk memastikan tanggap darurat terhadap kemungkinan terjadinya kondisi pengguna jalan tol yang mengalami gejala sakit sehingga perlu dilakukan penanganan segera. Simulasi ini juga sebagai bentuk dukungan dan tindak lanjut dari upaya pemerintah dalam menangani COVID-19.
Baca juga: Fasilitas "top up" di gerbang tol Jabotabek ditutup sementara
Yuda berharap pelaksanaan simulasi ini dapat menjadi latihan penanganan bagi petugas jika di kemudian hari mendapati ada pengguna jalan tol yang diduga terpapar COVID-19.
"Untuk mendukung pelaksanaan simulasi ini, para peserta telah dilengkapi dengan pengetahuan tentang pedoman penanganan, kesiapan sarana dan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, helm, dan sepatu khusus, serta alat penyemprotan cairan disinfektan," ungkapnya.
Dirinya juga berharap petugas tidak hanya mendapatkan pengetahuan dari membaca aturan-aturan penanganan namun bisa langsung mempraktekkan langkah-langkah serta penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sehingga paham ketika berhadapan pada situasi yang sebenarnya.
"Simulasi ini merupakan cara petugas berlatih jika menemukan keadaan tersebut. Pada penanganan pasien terduga COVID-19, selain keselamatan dan keamanan pengguna jalan, keselamatan petugas juga merupakan hal yang paling penting, jangan sampai kita justru malah membuat rantai penularan baru," katanya.
Baca juga: Jasa Marga lanjutkan pekerjaan rekonstruksi Simpang Susun Cikunir
Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Andi M Indra Waspada mengatakan kegiatan ini juga merupakan salah satu program kepolisian secara menyeluruh di ruas tol dalam kota yang diikuti oleh pengelola jalan tol.
"Berkaitan sejauh mana keterlibatan anggota PJR dalam proses penanganan ini yang berhubungan dengan keamanan di TKP. Kita menangani pertama ketika terjadi kecelakaan dan tentunya bekerjasama dengan pihak pengelola jalan tol, seperti KKDM," kata dia.
Kegiatan simulasi ini melibatkan delapan personel PJR dari Induk Jaya 2 Tol Becakayu yang dilengkapi APD standar kesehatan penanganan COVID-19 dengan tujuan meningkatkan kemampuan petugas.
"Kita terus secara kontinyu akan melaksanakan kegiatan seperti ini dalam rangka situasi pandemi COVID-19. Jadi begitu ada kejadian, secara tidak ragu petugas bisa menangani sesuai protokol kesehatan COVID-19 ," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Kegiatan simulasi di ruas jalan tol Becakayu KM 10+600 Bekasi arah ke Jakarta ini melibatkan petugas kepolisian. Kita ingin memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan," kata Direktur Teknik dan Operasi PT KKDM Ayuda Prihantoro di Bekasi, Selasa.
Selain petugas kepolisian dan 40 personel PT KKDM, simulasi ini juga melibatkan petugas Mobile Customer Service dan petugas medis, serta petugas Patroli Jalan Raya (PJR).
Baca juga: Akses keluar tol Rawa Bokor akan ditutup mulai 1 April 2020
Pelaksanaan simulasi diawali dengan taklimat petugas kemudian dilanjutkan dengan penyampaian skenario simulasi, pelaksanaan tugas, penyelamatan pasien terduga COVID-19 ke rumah sakit rujukan, hingga penyemprotan disinfektan untuk semua petugas dan kendaraan operasional yang terlibat.
"Hal ini dilakukan guna memastikan petugas dan kendaraan dalam keadaan steril dari COVID-19 sehingga dapat mengantisipasi penularan kepada petugas lainnya," kata Yuda.
Dia mengatakan simulasi ini dilakukan untuk memastikan tanggap darurat terhadap kemungkinan terjadinya kondisi pengguna jalan tol yang mengalami gejala sakit sehingga perlu dilakukan penanganan segera. Simulasi ini juga sebagai bentuk dukungan dan tindak lanjut dari upaya pemerintah dalam menangani COVID-19.
Baca juga: Fasilitas "top up" di gerbang tol Jabotabek ditutup sementara
Yuda berharap pelaksanaan simulasi ini dapat menjadi latihan penanganan bagi petugas jika di kemudian hari mendapati ada pengguna jalan tol yang diduga terpapar COVID-19.
"Untuk mendukung pelaksanaan simulasi ini, para peserta telah dilengkapi dengan pengetahuan tentang pedoman penanganan, kesiapan sarana dan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, helm, dan sepatu khusus, serta alat penyemprotan cairan disinfektan," ungkapnya.
Dirinya juga berharap petugas tidak hanya mendapatkan pengetahuan dari membaca aturan-aturan penanganan namun bisa langsung mempraktekkan langkah-langkah serta penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sehingga paham ketika berhadapan pada situasi yang sebenarnya.
"Simulasi ini merupakan cara petugas berlatih jika menemukan keadaan tersebut. Pada penanganan pasien terduga COVID-19, selain keselamatan dan keamanan pengguna jalan, keselamatan petugas juga merupakan hal yang paling penting, jangan sampai kita justru malah membuat rantai penularan baru," katanya.
Baca juga: Jasa Marga lanjutkan pekerjaan rekonstruksi Simpang Susun Cikunir
Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Andi M Indra Waspada mengatakan kegiatan ini juga merupakan salah satu program kepolisian secara menyeluruh di ruas tol dalam kota yang diikuti oleh pengelola jalan tol.
"Berkaitan sejauh mana keterlibatan anggota PJR dalam proses penanganan ini yang berhubungan dengan keamanan di TKP. Kita menangani pertama ketika terjadi kecelakaan dan tentunya bekerjasama dengan pihak pengelola jalan tol, seperti KKDM," kata dia.
Kegiatan simulasi ini melibatkan delapan personel PJR dari Induk Jaya 2 Tol Becakayu yang dilengkapi APD standar kesehatan penanganan COVID-19 dengan tujuan meningkatkan kemampuan petugas.
"Kita terus secara kontinyu akan melaksanakan kegiatan seperti ini dalam rangka situasi pandemi COVID-19. Jadi begitu ada kejadian, secara tidak ragu petugas bisa menangani sesuai protokol kesehatan COVID-19 ," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020