Depok, (Antaranews Bogor) - Ketua DPD Irman Gusman mengingatkan era globalisasi menciptakan persaingan ekonomi yang semakin ketat antarnegara dan ini harus dihadapi karena mau tidak mau, suka tidak suka, persaingan itu akan terjadi di depan mata.

"Dalam waktu dekat, kita akan menghadapi free trade are (perdagangan bebas) di kawasan Asia Pasifik dan ASEAN Economic Community 2015," kata Irman dalam sambutannya pada acara Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) di Balairung UI Depok, Kamis.

Menurut Irman kunci untuk memenangkan perasaingan tersebut adalah meningkatkan daya saing bangsa. Daya saing bangsa diukur dari banyak variabel yakni institusi, infrastruktur, makroekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tinggi, efisiensi pasar barang, finansial, efisiensi pasar tenaga kerja, kesiapan teknologi, besaran pasar, dan inovasi.

"Dalam menghadapi kompetisi global, maka daya saing bangsa yang merupakan akumulasi dari daya saing daerah harus dipacu dengan memperkuat kualitas sumber daya manusia, variabel-variabel ekonomi, serta penegakan hukum, dan reformasi birokrasi," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan memang secara makroekonomi, ekonomi Indonesia telah masuk dalam kelompok negara-negara G20. Namun dilihat dari daya saing sumber daya manusia kita, Human Development Index Indonesia tahun 2014 menurut UNDP masih cukup rendah.

Tahun ini lanjut dia indeks kita mengalami peningkatan dari ranking 112 menjadi 108. Bandingkan dengan negara-negara ASEAN yang masih unggul dari Indonesia seperti Singapura peringkat 9, Brunei Darussalam peringkat 30, Malaysia di peringkat 62, dan Thailand 89.

Begitu pula untuk kelompok negara-negara BRIC, Indonesia kalah dari Rusia di peringkat 57, Brasil di 79, China 91, dan hanya lebih baik dari India di peringkat 135.

Dikatakannya kualitas sumber daya manusia Indonesia harus kita tingkatkan karena menurut survey McKensy Global, pada tahun 2035, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ketujuh di dunia bahkan mengalahkan Inggris. Ini hanya bisa dicapai jika kualitas sumber daya manusia memiliki daya saing.

"Kita juga harus meningkatkan daya saing bangsa karena saat ini bangsa kita masih dicirikan sebagai bangsa konsumen terbesar produk-produk industri, elektronik, dan barang teknologi dari negara-negara industri," katanya.

Irman menilai ketergantungan kita yang berlebihan pada asing akan membuat bangsa Indonesia tidak mandiri, karena tentu saja kompetisi di era globalisasi tidak hanya mensyaratkan daya saing.

Tetapi lanjut dia juga yang penting adalah kemandirian dalam mengelola sumber daya alam yang dimiliki serta kemandirian dalam menentukan ke mana arah kebijakan pembangunan tapa didikte dan diintervensi oleh pihak lain. 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014