Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar ketersediaan beras memasuki musim kemarau dan bulan puasa dapat dihitung secara cermat.

"Pastikan ketersediaan bahan pokok, hitung yang betul berapa produksi beras kita, kemudian perkiraan produksi beras saat masuk musim kemarau juga cadangan beras nasional kita cukup untuk berapa lama," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan tema "Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok" melalui konferensi virtual bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan para menteri Kabinet Indonesia Maju.

"Tolong betul-betul dihitung, jangan overestimate. Tolong dikalkulasi yang cermat, dihitung yang detail berbasis data empiris yang valid dan reliable," ujar Presiden Jokowi.

Baca juga: Gugus Tugas: Stok pangan mencukupi hingga empat bulan ke depan
Baca juga: Jokowi: Pembebasan hanya untuk napi umum bukan koruptor

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa sebelumnya Food and Agriculture Organization (FAO) memperingatkan pandemi COVID-19 ini dapat menyebabkan krisis pangan dunia.

"Ini hati-hati, oleh sebab itu setiap negara terutama negara-negara produsen beras akan lebih memprioritaskan kebutuhan sendiri, kebutuhan dalam negeri mereka," ungkap Presiden Jokowi.

Rantai bahan pokok pun dapat terhambat karena kebijakan penguncian wilayah (lockdown).

"Dan rantai pasok bahan pangan akan terganggu karena kebijakan lockdown, jadi kebijakan lockdown juga mempengaruhi rantai pasok bahan pangan ini," tambah Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden pastikan seluruh desa teraliri listrik pada tahun ini

Presiden meminta agar rantai pasok kebutuhan paham dapat disesuaikan dengan dinamika kebutuhan masyarakat.

"Pastikan dalam supply chain petani mendapat perlindungan yang baik, hindari praktik-praktik yang tidak sehat dengan menerapkan prinsip tata kelola yang baik," ujar Presiden Jokowi menegaskan.

Presiden juga meminta satgas pangan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengawasi rantai pasok dan stok pangan.

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020