Sebanyak satu juta paket berisi masker, cairan pembersih tangan atau hand sanitizer, dan sabun siap dibagikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dengan menggandeng Universitas Paramadina untuk masyarakat yang terdampak pandemi virus corona COVID-19.

"PMI dalam situasi saat ini mengajak masyarakat dan mitra untuk berkolaborasi, salah satunya Universitas Paramadina menjadi Hub Program Kemanusiaan Satu Juta Hygiene Pack untuk masyarakat tidak mampu," kata Sekretaris Jenderal PMI Pusat, Sudirman Said dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/4).

Menurutnya, dalam program Satu Juga Hygiene Pack ini Paramadina terlibat menyediakan lokasi pengemasan paket, serta mengerahkan dosen, mahasiswa, dan masyarakat di sekitar kampus untuk bergerak sebagai relawan. 

Baca juga: JK: RS PMI Bogor siap tangani pasien COVID-19

Sudirman Said yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina periode 2005-2006 ini mengatakan bahawa kerja sama dengan Universitas Paramadina ini akan menjadi pilot project yang akan diduplikasi di beberapa lokasi lainnya.

Ia mengatakan, jaringan yang terbentuk dalam program simultan ini akan dikembangkan untuk program-program bantuan kemanusiaan lainnya. 

“Sesuai amanah M. Jusuf Kalla, Universitas Paramadina sebagai salah satu mitra dan tetangga terdekat dari PMI, jangan lupa diikutsertakan,” terang Sudirman.

Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina, Prof Firmanzah menjelaskan bahwa pihaknya menyambut baik ajakan PMI untuk bekerjasama dalam program kemanusian tersebut. Menurutnya program ini bukan merupakan kerja sama kali pertama antara Universitas Paramadina dan PMI.

“Kampus Paramadina siap menjadi Hub Program Kemanusiaan 1 Juta Hygiene Pack PMI. Kolaborasi Universitas Paramadina dengan PMI segera direalisasikan untuk program kemanusiaan ini,” kata Firmanzah.

Baca juga: PMI Kota Sukabumi tambah kendaraan taktis untuk penyemprotan disinfektan

Universitas Paramadina menyediakan tempat untuk penyimpanan paket hygiene pack yang mulai didatangkan PMI pada Sabtu, 4 April 2020 lalu, sekaligus menyediakan ruangan untuk pengemasan hygiene pack, dengan tetap memperhatikan aturan yang berlaku saat ini, menjaga physical distancing.

Sementara proses rekruitmen relawan terbuka untuk dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan masyarakat yang berdomisili di sekitar kampus Paramadina, mendapat respon yang cukup baik. Jadwal kehadiran setiap relawan untuk bertugas, dibatasi hanya sekali dalam seminggu.

Ketika relawan ke kampus, wajib mengikuti protokoler yang telah diatur oleh PMI, yaitu pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki gerbang kampus Paramadina, penggunaan masker, mencuci tangan dengan sabun, penggunaan sarung tangan, serta menjaga physical distancing selama proses pengemasan hygiene pack di dalam ruangan, dan ketika berada di sekitar kampus.

Baca juga: Cegah COVID-19, PMI Kota Bekasi gencar lakukan penyemprotan disinfektan

Hari pertama pelaksanaan pengemasan hygiene pack di Universitas Paramadina, Ketua Umum PMI M. Jusuf Kalla dan Sekjen PMI Sudirman Said menyempatkan diri berkunjung ke Universitas Paramadina untuk memantau pelaksanaan program kemanusiaan hygiene pack penanggulangan Covid-19 Palang Merah Indonesia. 

“Semoga upaya Universitas Paramadina dalam program kemanusiaan ini berjalan dengan sukses, dan dapat membantu pemerintah dalam upaya menanggulangi Pandemi COVID-19,” tutur Firmanzah.(KR-MFS).

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020