Bogor, 21/2 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat memberikan santunan bagi korban jembatan runtuh di Kampung Pabuaran, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Nurhayanti, di Bogor, Senin, menyebutkan bantuan yang diberikan masing-masing kepada korban meninggal sebesar Rp5 juta.

Sedangkan bagi korban yang mengalami luka mendapat bantuan biaya perawatan dan logistik. "Jangan dilihat dari besarnya, bantuan ini tidak seberapa, semoga dapat meringankan beban pihak keluarga," katanya.

Selain santunan, kata dia, pemda juga akan memfasilitasi pemakaman korban meninggal dan menggratiskan seluruh biaya perawatan korban selamat.

Pemberian satunan dilakukan secara simbolis diserahkan langsung Sekda Nurhayanti kepada H Haris perwakilan korban yang dalam peristiwa ini kehilangan anak dan istrinya.

Menurut Nurhayanti peristiwa tersebut merupakan musibah yang tidak dapat diduga. Mengingat jembatan yang dilalui warga adalah jembatan alternatif yang dibuat oleh masyarakat.

Jembatan tersebut dari segi konstruksi tidak layak dan tidak memadai dilalui dalam jumlah banyak. Apalagi saat itu cuaca sedang hujan dimana arus sungai cukup deras.

"Jembatan itu bukan jembatan resmi, ini jembatan kampung yang dibuat seadanya oleh warga sebagai jalan alternatif menuju kampus," kata Sekda.

Sekda mengatakan kedepan Pemda Kabupaten Bogor akan melakukan evaluasi dan inventarisasi apakah diperlukan jembatan permanen di wilayah tersebut.

Kondisi ini mengingat pihak IPB sebagai pemilik lahan tidak memperbolehkan adanya jembatan tersebut dengan alasan keamanan.

"Kita akan melakukan asasment dan evaluasi apakah diperlukan pembangunan jembatan disana. Kita juga tidak ingin masyarakat terisolir. Maka nanti kita akan memanggil semua pihak yang terkait untuk membahasnya," kata Sekda.

Peristiwa jembatan runtuh terjadi Minggu (19/2) sebanyak 22 orang menjadi korban, dimana 15 orang berhasil selama sementara delapan lainnya hanyut terbawa derasnya arus sungai Cihideung.

Korban pertama ditemukan bernama Umamah (35) pada hari kejadian. Korban kedua kembali ditemukan Senin (20/2) atas nama Septia Rizki di wilayah Rumpin dan informasi terbaru diduga korban ketiga, karena petugas menemukan mayat anak perempuan di wilayah Tanggera Selatan. Hingga berita ini diturunkan lima korban masih dalam upaya pencarian Tim SAR.

Laily R

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012