Bogor (Antaranews Bogor) - Aksi vandalisme (corat-coret) yang dilakukan oleh para pelajar dalam kegiatan Sahur on the road (SOTR) mulai meresahkan Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat.

Wali Kota Bogor, Bima Arya, Rabu menginstruksikan Satpol PP untuk melakukan pengawasan intensif dan menindak pelajar pelaku vandalisme tersebut.

"Aksi SOTR ini sudah meresahkan, mereka melakukan vandalisme di fasilitas umum merusak keindahan kota, bahkan melakukan aksi keonaran, melempar petasan dan kebut-kebutan," ujarnya.

Sejumlah tembok fasilitas umum milik Pemerintah Kota seperti dinding "underpass" yang baru dicat langsung oleh Wali Kota Minggu (20/7) kemarin juga berkali-kali menjadi sasaran pelajar vandalisme, bahkan pagar Istana Bogor juga ikut dicoret.

Setelah melakukan pengawasan secara intensif terutama di "underpass" Kebun Raya Bogor yang menjadi sasaran vandalisme, Satpol PP mengamankan dua pelajar yang kedapatan hendak mencoret fasilitas umum tersebut.

Kedua pelajar tersebut tertangkap tangan oleh petugas Satpol PP saat melakukan pengawasan Rabu sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka AI (16) pelajar putus sekolah warga Vila Citra Bantar Jati dan temannya FH (16) pelajar kelas XI SMA Bina Insani.

Keduanya langsung digelandang ke Kantor Satpol PP untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, dari tangan kedua pelajar tersebut petugas mengamankan satu cat seprot yang akan digunakan untuk mencoret dinding "underpass".

"Mereka kedapatan hendak mencoret "underpass" namun keburu kita amankan," kata Kasi Ops Satpol PP Kota Bogor, Agustiansyah.

Agus menjelaskan, informasi diamankannya dua pelajar tersebut diketahui oleh Wali Kota yang langsung mengecek anak-anak tersebut. Wali Kota meminta Kasatpol PP untuk melakukan pembinaan terhadap kedua pelajar dengan memanggil orang tuanya.

"Sesuai dengan instruksi wali kota, kita ingin hal ini menjadi shock terapi bagi pelajar-pelajar lainnya, agar mereka tahu bahwa aksi yang mereka lakukan telah melanggar aturan terkait UU vandalisme dan Perda Ketertiban umum," ujar Agus.

Menurut Agus, aksi SOTR yang dilakukan pelajar dari sejumlah sekolah memang cukup keterlaluan, karena mencoret-coret tembok fasilitas umum, seperti taman, "underpass" bahkan tembok Istana Bogor.

SOTR merupakan kegiatan sosial yang dilakukan sejumlah pelajar SMA di Kota Bogor dengan membagikan sahur kepada masyarakat tidak mampu. Tetapi aksi sosial tersebut diisi dengan kegiatan corat-coret dinding bangunan milik pemerintah.

"Bagi mereka bisa mencoret SOTR dengan nama sekolah di tembok milik pemerintah tantangan dan buat bangga-banggaan, biar sekolahnya terkenal," ujar Agus.

Mengantisipasi hal itu, lanjut Agus, Satpol PP meningkatkan pengawasan untuk memantai pergerakan pelajar yang tergabung dalam SOTR agar tidak membiasakan aksi nakalnya mencoret-coret bangunan yang tidak pada tempatnya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014